Kapten Bayesian Tengah Diselidiki atas Tuduhan Pembunuhan dan Kecelakaan Kapal
Jaksa Italia telah menempatkan Kapten James Cutfield dalam penyelidikan atas kematian Mike Lynch dan enam orang lainnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kapten kapal pesiar mewah Bayesian tengah diselidiki atas tuduhan pembunuhan dan kecelakaan kapal yang yang menewaskan tujuh orang pada Senin (19/8/2024) lalu.
Dilansir The Independent yang mengutip media Italia, pihak berwenang menginterogasi James Cutfield, warga negara Selandia Baru berusia 51 tahun, selama dua jam pada Minggu (25/8/2024).
Cutfield ditanyai tentang beberapa isu utama, Euronews melaporkan.
Isu pertama apakah pintu tender, pintu yang memisahkan ruang tender dari ruang mesin, telah dibuka; lalu posisi centerboard; dan yang terakhir tentang kapan waktu pasti insiden tersebut.
Dilaporkan terdapat jeda waktu 32 menit antara tenggelamnya kapal dan peluncuran suar sinyal yang memperingatkan orang lain tentang bahaya.
Pihak berwenang juga telah meminta klarifikasi pada poin-poin lain, termasuk bagaimana komunikasi antara kapten dan awak kapal yang bertanggung jawab atas peringatan cuaca, kondisi kapal, dan pengoperasian mekanisme yang digunakan untuk menutup pintu kapal.
Autopsi akan dimulai pada Selasa
Menurut Euronews, autopsi terhadap tujuh korban kapal tenggelam akan dimulai pada Selasa (27/8/2024).
Sementara itu, pemeriksaan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Kamis.
Saat ini, dua jenazah disimpan di lembaga kedokteran forensik rumah sakit universitas setempat, sedangkan lima jenazah lainnya berada di pemakaman Rotoli setempat.
Total ada 22 orang di dalam kapal, termasuk awak kapal dan penumpang.
Sebanyak 15 orang berhasil menyelamatkan diri ke sekoci penyelamat saat kapal tenggelam.
Baca juga: Jasad Hannah Lynch Ditemukan Sendirian di Kabin Kapal Bayesian, 50 Meter di Bawah Permukaan Laut
Sementara, tujuh orang lainnya tewas, yaitu:
1. Mike Lynch, taipan teknologi Inggris yang baru saja dibebaskan dari tuduhan penipuan di Amerika Serikat;
2. Hannah Lynch, putri Mike Lynch yang berusia 18 tahun;
3. Jonathan Bloomer, ketua bank investasi Morgan Stanley dan mantan ketua perusahaan perangkat lunak milik Mike Lynch, Autonomy;
4. Judy Bloomer, istri Jonathan, seorang psikoterapis;
5. Christopher Morvillo, mitra di firma hukum Clifford Chance dan pengacara Mike Lynch;
6. Neda Morvillo, istri Christopher dan seorang desainer perhiasan;
7. Recaldo Thomas, seorang koki yang bekerja di atas kapal pesiar Bayesian.
Para penumpang menaiki kapal pesiar itu untuk merayakan pembebasan Lynch dalam kasus penipuan yang terkait dengan penjualan perusahaan perangkat lunaknya Autonomy ke perusahaan teknologi HP pada 2011.
Juri San Francisco memutuskan Lynch tidak bersalah atas sejumlah tuduhan penipuan dan konspirasi pada bulan Juni.
Dugaan Awal Penyebab Tenggelamnya Kapal
Bayesian, perahu layar sepanjang 184 kaki yang terdaftar di Inggris, tenggelam tepat sebelum matahari terbit pada Senin (19/8/2024) di lepas pantai Porticello, dekat Palermo, Italia, tempat kapal itu berlabuh ketika badai kuat melanda.
Ketua Maritime Search and Rescue Council, Matthew Schanck, menduga peristiwa "angsa hitam" atau black swan theory menyebabkan tenggelamnya kapal.
Dikutip dari investopedia, peristiwa "angsa hitam" adalah peristiwa yang tidak terduga di luar apa yang biasanya diprediksi dari suatu situasi, dan berpotensi menimbulkan konsekuensi yang parah.
Peristiwa angsa hitam dicirikan oleh kelangkaannya yang ekstrem dan dampaknya yang parah.
Baca juga: Mike Lynch
Bayesian sebenarnya dibuat secara baik, menurut Schanck seperti dilansir USA Today.
Cuaca buruk yang tiba-tiba melanda wilayah tersebut, juga merupakan hal yang tidak biasa di Mediterania utara, katanya.
"Fakta bahwa kedua elemen tersebut kemudian mengakibatkan tenggelamnya kapal pesiar super itu sungguh luar biasa," kata Schanck.
"Hal-hal seperti ini tidak terjadi setiap hari."
Kapal atas nama istri Lynch itu dibangun sesuai standar maritim internasional dan disertifikasi secara komersial oleh Badan Maritim dan Penjaga Pantai Inggris, menurut Schanck.
Kapal itu diperbaiki untuk kedua kalinya pada 2020.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)