AS: Hamas Ditinggal Hizbullah, Brigade Hizbullah Irak: Eits, Masih Ada Kami, Lanjut Serang Israel
Kataib Hizbullah di Irak menyatakan, gencatan senjata Israel dengan Hizbullah Lebanon tidak terkait dengan perlawanan mereka ke Zionis.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AS: Hamas Ditinggal Hizbullah, Kataib Hizbullah Irak: Eits, Masih Ada Kami, Pengeboman Israel Lanjut Terus
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan ada misi lain dari upaya mereka mendorong gencatan senjata dalam perang Israel melawan gerakan Hizbullah Lebanon yang diumumkan berlaku per Selasa (26/11/2024) malam.
Tujuan lain itu adalah mengisolasi Hamas, gerakan pembebasan Palestina yang menjadi incaran utama Israel.
Baca juga: Gencatan Senjata di Lebanon, Kebengisan Israel Pindah ke Suriah, Perang Lawan Hizbullah Tak Berakhir
Hal itu secara terbuka dinyatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Anthony Blinken yang mengatakan kalau rencana pasca-perang harus dikembangkan agar penduduk Jalur Gaza dapat hidup tanpa Gerakan Perlawanan Hamas, demikian yang ia katakan dikutip dari Khaberni, Rabu (27/11/2024).
Menlu AS itu mengatakan kalau negaranya telah bekerja selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk menerapkan rencana gencatan senjata di Lebanon.
AS memiliki dalil dan menekankan kalau dengan meredakan ketegangan di wilayah tersebut, konflik di Gaza dapat diakhiri.
Blinken memaparkan, HIzbullah Lebanon selama ini menyerang wilayah pendudukan Israel, terutama di bagian Utara dengan maksud memberi dukungan dan solidaritas terhadap Hamas dan gerakan lain pembebasan Palestina melawan agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Persetujuan Hizbullah atas gencatan senjata ini, menurut Blinken, mengindikasikan kalau Hizbullah kini meninggakan Hamas sendirian dalam perang melawan Israel.
Blinken berkata, "Hamas mengandalkan pembukaan beberapa front untuk mendukungnya, tetapi gencatan senjata di Lebanon akan menghilangkan dukungan tersebut."
Blinken menekankan, departemennya berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump dalam gencatan senjata di Gaza dan masalah lainnya.
"Dengan dukungan mutlak Amerika, sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza, menyebabkan sekitar 149.000 orang Palestina menjadi korban meninggal dan luka-luka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak serta kaum lanjut usia, dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah di dunia," tulis ulasan Khaberni mengulas hipokrasi AS dalam konflik di kawasan tersebut.
Kataib Hizbullah Irak Nyatakan Serangan ke Israel Jalan Terus
Dengan berlakunya perjanjian gencatan senjata di Lebanon saat Rabu pagi ini, perhatian beralih ke wilayah Irak dan negara sekitar seperti Suriah.
Baca juga: Gencatan Senjata di Lebanon, Kebengisan Israel Pindah ke Suriah, Perang Lawan Hizbullah Tak Berakhir
Di Irak, kelompok perlawanan yang selama Perang Gaza berkecamuk juga menyerang Israel, belum mengeluarkan pernyataan bersama dari faksi-faksi yang terkait mengenai perkembangan di Lebanon.
Pernyataan cuma datang dari kelompok “Partai Kataib” (Kataib Hizbullah) yang menganggap perjanjian di Lebanon sebagai wujud simbolis “pelepasan dari poros perlawanan”, tulis laporan Khaberni.