Gerakan Solidaritas Gaza Terhambat: Instagram Hapus Akun Kelompok Mahasiswa Kolombia
Kelompok mahasiswa di Kolumbia yang membantu menyelenggarakan Perkemahan Solidaritas Gaza mengumumkan bahwa akun Instagram mereka dihapus Meta.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok mahasiswa di Kolumbia yang membantu menyelenggarakan Perkemahan Solidaritas Gaza mengumumkan bahwa akun Instagram milik mereka dihapus oleh Meta pada Senin (26/8/2024).
Akun Instagram milik Mahasiswa Columbia untuk Keadilan di Palestina diketahui telah memiliki 124.000 pengikut sebelum Instagram menghapusnya.
Melalui X, mereka menjelaskan akun Instagram mereka dihapus secara permanen.
"Karena tahun ajaran akan segera dimulai, Columbia SJP telah diblokir secara permanen dari Instagram. Akun kami dihapus secara permanen setelah 124 ribu pengikut pada saat yang sama dengan akun cadangan kami," tulis mereka melalui X.
Setelah akun Instagram mereka dihapus, Mahasiswa Columbia untuk Keadilan di Palestina ini mencoba membuat akun baru.
Namun sayangnya, akun tersebut juga dihapus oleh Instagram.
"Ketika kami membuat halaman baru, akun tersebut dihapus dalam waktu 2 hari", demikian bunyi unggahan di X oleh grup tersebut.
Menurut Mahasiswa Columbia untuk Keadilan di Palestina, Instagram tidak memberikan alasan yang jelas dalam penghapusan akun tersebut.
Dalam keterangannya, Instagram hanya menuliskan bahwa komunitas ini tidak mengikuti “Pedoman Komunitas” Instagram.
"Tidak ada alasan yang diberikan. Hanya saja kami tidak dapat meminta ulasan lain. Hal yang sama terjadi pada Within our Lifetime beberapa bulan yang lalu dan mereka masih tidak dapat membuat halaman Instagram tanpa dihapus dalam hitungan jam," tambah mereka.
Instagram sendiri dimiliki oleh perusahaan Meta.
Selama ini, Meta telah lama menghadapi tuduhan menekan suara pro-Palestina di Facebook dan platform lainnya.
Baca juga: Presiden Kolombia Larang Ekspor Batu Bara ke Israel: Digunakan untuk Bunuh Anak-anak Gaza
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Kelompok HAM, Human Rights Watch (HRW).
Dalam laporan tersebut, Meta telah mengapus atau menekan ratusan unggahan pro-Palestina karena kebijakan moderasi konten yang cacat, implementasi yang buruk, dan pengaruh pemerintah yang tidak semestinya.