Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Terbaru Besar-besaran Israel ke Lebanon, Rumah Sakit di Utara Nyatakan Keadaan Darurat

Serangan besar-besaran Israel ini mengindikasikan kalau serangan Hizbullah kemarin menimbulkan kerugian signifikan bagi entitas pendudukan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Serangan Terbaru Besar-besaran Israel ke Lebanon, Rumah Sakit di Utara Nyatakan Keadaan Darurat
MNA/Tangkap Layar
Tangkapan layar media sosial yang menunjukkan kilauan cahaya dari ledakan bom di Lebanon Selatan saat Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran terbarunya pada Selasa (27/8/2024). Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah sebelumnya mengatakan kalau serangan pembalasan mereka ke Israel pada Minggu (25/8/2024) sukses besar. 

Laporan tersebut mengutip direktur Rumah Sakit Ziv di Safed yang mengatakan bahwa rumah sakit tersebut telah merawat 450 orang yang terluka sejak awal konfrontasi dengan Hizbullah.

Sementara itu, direktur Rumah Sakit Nahariya mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa mereka telah menangani 1.700 orang yang terluka sejak awal konfrontasi di perbatasan utara.

Dilaporkan, Pusat Medis Galilea di Nahariya sejauh ini telah merawat 1.700 orang yang terluka akibat rudal Hizbullah.




"Sedangkan Rumah Sakit Ziv di Safed sejauh ini telah merawat 450 orang yang terluka," kata laporan tersebut dikutip Khaberni, sehingga jumlah total korban luka-luka pemukim Israel mencapai 2.150 orang.

Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Foto tak bertanggal menunjukkan serangan Hizbullah terhadap wilayah pendudukan Israel
Foto tak bertanggal menunjukkan serangan Hizbullah terhadap wilayah pendudukan Israel (PressTV)

Butakan Sistem Radar dan Pengawasan

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada Minggu (25/8/2024) mengatakan kalau operasi pembalasan gerakan tersebut untuk membalas kematian.

Ada hal yang menarik dari pernyataan Nasrallah ini dalam konteks serangan ke Israel yang diketahui juga tengah bersiap menghadapi serangan Iran yang sudah dijanjikan bakal terjadi meski misterius hingga sekarang.

Nasrallah menyatakan kalau serangan Hizbullah menargetkan 'mata-mata' (sistem pengawasan/radar) militer IDF Glilot di dekat Tel Aviv sebagai target utamanya.

BERITA TERKAIT

Itu artinya, Hizbullah berniat untuk membutakan 'mata' Israel dalam konteks kesiagaan mengantisipasi serangan Iran. Sebuah niat yang menurut Nasrallah sukses dilakukan Hizbullah.

Jika apa yang dilontarkan Nasrallah terbukti, maka radar dan sistem pengawasan teritorial Israel yang menjadi tulang punggung sistem pertahanan mereka selain sistem Iron Dome, mengalami  kerusakan signifikan.

Hal ini membuat Israel rentan akan serangan balasan Iran yang digaungkan bakal dilakukan secara cermat, di waktu yang tepat, dan terukur.

Mengawali pidatonya, Nasrallah menyebut operasi militer yang dilakukan Hizbullah pada Minggu terhadap pangkalan militer Israel sebagai “Operasi Arbaeen.”

"Israel melanggar semua batasan dalam agresi terhadap Lebanon selatan," katanya dilansir MNA.

Nasrallah menekankan kalau milisi Perlawanan Lebanon tidak menargetkan warga sipil di wilayah pendudukan dalam operasi Arbaeen.

Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024).
Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024). (almayadeen/screengrab)

Seluruh Israel Terhenti Gegara Rudal Hizbullah

Sekretaris Jenderal Hizbullah itu berbicara tentang alasan penundaan dalam membalas dendam atas kemartiran Fuad Shukr terhadap entitas Zionis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas