Panglima Perang Israel dan Bos Mossad Keberatan Prajurit IDF Tetap Bertahan di Koridor Philadelphia
Zona penyangga sepanjang perbatasan Mesir, Koridor Philadelphia adalah daerah mematikan bagi Tentara Israel yang dipaksa Netanyahu bertahan di sana.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Panglima Perang Israel dan Bos Mossad Keberatan Prajurit IDF Tetap Bertahan di Koridor Philadelphia
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Ibrani, Maariv Jumat (30/8/2024) melaporkan kalau Kepala Staf Tentara Israel (IDF), Herzi Halevi dan kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, David Barnea, menyatakan keberatan mereka sebelum melakukan pemungutan suara mengenai apakah tentara IDF akan tetap berada di poros Philadelphia.
Surat kabar tersebut mengutip sumber yang mengatakan, "Halevi memperingatkan pada pertemuan tingkat menteri bahwa keputusan tersebut akan memperburuk kesulitan mengingat situasi kompleks dari kesepakatan pertukaran sandera.”
Baca juga: AS-Mesir-Israel Gelar Rapat, Kairo Ogah Buka Perbatasan Rafah Saat IDF Kuasai Koridor Philadelphia
Laporan tersebut menunjukkan kalau pimpinan Mossad abstain dalam pemungutan suara yang ditujukan untuk memutuskan apakah IDF tetap berada di poros Philadelphia.
"Pimpinan Mossad mengatakan bahwa hal tersebut (bertahan di Poros Philadelphia) tidak diperlukan pada saat ini," tulis laporan tersebut dikutip Khaberni.
Laporan juga menambahkan kalau pimpinan Mossad menekankan bahwa fokus negosiasi bukan pada poros Philadelphia, tetapi pada daftar sandera dan tahanan.
Seperti diketahui, negosiasi pertukaran sandera antara Hamas dan Israel yang saat ini berlangsung, terancam kembali deadlock.
Satu di antara penyebabnya adalah Hamas bersikukuh kalau Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Koridor Philadelphia, sebuah tuntutan yang bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu adalah hal super-sulit dan bersikeras dan memaksa kalau Tentara IDF harus tetap mempertahankan keberadaannya di sana untuk mengendali secara penuh.
Baca juga: Kenapa Israel Ngotot Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia? Tak Mau Mesir Dapat Gas Alam
Sebagai informasi, sejak Mei silam Tentara Israel mengkalim sudah menduduki seluruh perbatasan darat dengan Gaza, setelah mengambil alih kendali zona penyangga demiliterisasi di sepanjang Mesir, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam penjelasannya saat itu, juru bicara militer, Daniel Hagari, mengatakan tentara telah mengambil “kendali operasional” di Koridor Philadelphia.
Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari Jabalia: Rafah Kartu Terakhir, IDF Kerahkan Para Jenderal Pembantai
Tentara mengatakan pasukannya telah menutup seluruh perbatasan Gaza kecuali sebagian kecil di dekat pantai dan daerah Tel Al-Sultan di kota paling selatan Rafah.
Baca juga: Mesir Beri Sinyal ke Hamas Cs, Gabung Perang Kalau Israel Rebut Kendali Koridor Philadelphia
Langkah Bunuh Diri
Dalam komentarnya atas pernyataan Israel tentang kendali operasional atas poros Philadelphia, pakar militer dan strategis Yordania, Nidal Abu Zaid, mengatakan bahwa istilah kendali operasional tidak berarti Israel mampu mengendalikan poros tersebut dan menstabilkannya.
"Karena (istilah) kendali operasional berarti bahwa pasukan pendudukan menduduki poros Philadelphia dengan mengandalkan kekuatan militer dan bukan dengan otoritas (pengakuan),"
Hal ini (penguasaan wilayah secara militer) bukan hal baru, menurut Abu Zaid, karena tentara IDF, sejak hari pertama agresi militer di Gaza, juga telah menguasai seluruh Jalur Gaza dengan serangan udara dan tembakan artileri.