Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Turunkan Tim Ahli Selidiki Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina

Para ahli Amerika Serikat (AS) bersama Ukraina ikut menyelidiki  jatuhnya jet tempur F-16 pada Senin (26/8/2024) lalu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in AS Turunkan Tim Ahli Selidiki Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina
Shutterstock
Ilustrasi: Pesawat tempur F-16 buatan AS akan ditempatkan di Ukraina 

Jadi bukan karena ulah militer Rusia.

Bezuhla, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, meminta pertanggungjawaban atas dugaan kesalahan tersebut.

Namun demikian, Oleshchuk menuduhnya mencemarkan nama baik angkatan udara dan mendiskreditkan produsen pertahanan AS dan bahkan mengisyaratkan potensi akibat hukum atas pernyataannya.




Institut Studi Perang, lembaga pemikir yang berpusat di Washington, mengatakan bahwa kehilangan peralatan militer yang dipasok Barat dalam konflik yang sedang berlangsung sudah bisa diduga.

Namun, ia memperingatkan bahwa hilangnya F-16 akan berdampak signifikan terhadap kemampuan pertahanan udara Ukraina, mengingat terbatasnya jumlah jet dan pilot terlatih yang tersedia.

Rusia Lanjutkan Serangan

Sementara itu, pasukan Rusia melanjutkan serangannya ke Ukraina, meluncurkan 18 pesawat tak berawak Shahed dan sebuah rudal balistik sepanjang malam hingga Jumat.

BERITA TERKAIT

Angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa 12 drone berhasil dicegat, sementara empat sisanya jatuh sebelum mencapai target.

Serangan itu mengakibatkan kematian sedikitnya satu orang dan memicu kebakaran di Sumy, sebuah kota dekat perbatasan Rusia.

F-16 buatan Amerika adalah jet tempur yang telah menjadi pesawat tempur garis depan pilihan aliansi NATO dan berbagai angkatan udara di seluruh dunia selama beberapa dekade.

Presiden AS Joe Biden memberi lampu hijau pada bulan Agustus tahun lalu untuk pengerahan F-16 ke Ukraina, meskipun AS tidak akan menyediakan pesawatnya sendiri.

Belgia, Denmark, Belanda dan Norwegia telah berkomitmen untuk menyediakan lebih dari 60 jet tempur kepada Ukraina selama beberapa bulan mendatang, yang mungkin merupakan pengiriman yang bertahap'

Sumber: AP/Newsweek

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas