Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Ada Tentara Rusia yang Klaim Hadiah Rp2,6 Miliar Atas Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina

Lokasi yang diduga jadi markas F-16 lainnya adalah Kolomyia di wilayah Ivano-Frankivsk. Tempat ini juga tidak luput dari serangan brutal pasukan Putin

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Belum Ada Tentara Rusia yang Klaim Hadiah Rp2,6 Miliar Atas Jatuhnya Jet Tempur F-16 Ukraina
X/Twitter
Jet Tempur F-16 Gelombang Pertama akan menuju ke Ukraina. Salah satunya telah jatuh saat membendung serangan besar-besaran Rusia pada pekan lalu. 

TRIBUNNEWS.COM -- Penyebab jatuhnya jet tempur F-16 Ukraina masih jadi misteri. Militer Kiev belum mau berkomentar mengenai penyebab jatuhnya pesawat yang diawaki oleh pilot senior Letkol Oleksey Mes pada Senin (26/8/2024) lalu.

Demikian juga dari pihak militer Rusia, belum ada yang mengklaim atas jatuhnya pesawat buatan Amerika Serikat terebut.

Media Russia Today mengabarkan, hingga kini belum ada pihak militer Rusia yang mengaku atas penembakan pesawat andalan Ukraina tersebut.

Baca juga: Serangan Rudal Iskander dan S-300 di Kharkov, Zelensky: Bukti Ukraina Harus Tembak Rusia Lebih Dalam

Seperti diketahui, sebuah perusahaan di Rusia menjanjikan hadiah bagi pasukan Rusia yang berhasil menjatuhkan F-16 pertama Kiev dengan hadiah besar.

Perusahaan tersebut menyediakan uang sebesar 15 juta rubel atau setara dengan Rp 2,6 miliar atas hancurnya pesawat F-16 pertama Ukraina.

Lokasi yang diduga jadi markas F-16 lainnya adalah Kolomyia di wilayah Ivano-Frankivsk. Tempat ini juga tidak luput dari serangan brutal pasukan Vladimir Putin.

Dewan Kota Lutsk pada Kamis (29/8/2024) kemarin melaporkan Letkol Mes tewas di dalam pesawat yang jatuh tersebut.

BERITA TERKAIT

Sementara pihak Ukraina saat ini sedang melakukan penyelidikan atas insiden F-16 itu.

Beberapa spekulasi telah bermunculan, beberapa pihak memperkirakan F-16 jatuh bukan karena ditembak oleh Rusia. Apalagi hingga kini belum ada pengakuan Rusia menembak pesawat itu.

Sementara wakil ketua DPR Ukraina, Mariana Bezugliya yang mengatakan bahwa pesawat buatan Amerika Serikat tersebut jatuh akibat miskoordinasi dengan sistem pertahanan udara setempat.

Baca juga: Zelensky Copot Komandan Angkatan Udara Ukraina Gara-gara Kecelakaan Mematikan F-16

Akibat banyaknya rudal yang ditembakkan Rusia, F-16 bersama sistem pertahanan udara lainnya beraksi menembaki peluru-peluru yang ditembakkan Rusia.

Sayangnya, menurut pejabat AS sumber Bezugliya mengatakan, F-16 tersebut jatuh tertembak oleh rudal Patriot yang ikut menembaki rudal-rudal Rusia tersebut.

Namun sumber The New York Times yang juga pejabat AS mengatakan bahwa penyebab jatuhnya F-16 itu bukan karena ditembak kawan sendiri.

Penyelidik Amerika dan Ukraina sedang menyelidiki kemungkinan lain, seperti kegagalan mekanis atau kesalahan pilot.

Ketika ditanya pada hari Kamis apakah ada "kemungkinan F-16 ini ditembak jatuh oleh kawan sendiri dari salah satu rudal Patriot Ukraina," Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh menjawab bahwa "Amerika Serikat belum diminta untuk berpartisipasi dalam penyelidikan apa pun atas insiden ini."

NYT juga mengutip analis militer Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim bahwa pertahanan udara Barat dan F-16 telah diuji bersama dalam "kondisi rumit" seperti itu, tetapi mencatat bahwa "terlalu dini untuk berspekulasi."

Awal pekan lalu Rusia menggelar serangan besar-besaran hingga wilayah barat Ukraina yang diduga menjadi sarang pesawat F-16 Ukraina sumbangan Barat.

Serangan itu juga menargetkan menargetkan fasilitas energi yang penting bagi kompleks industri pertahanan Ukraina, serta beberapa lapangan udara yang menyimpan amunisi yang dipasok Barat.

Pernyataan resmi dari Kiev mengindikasikan bahwa Mes tewas selama serangan udara di mana ia menembak jatuh tiga rudal jelajah Rusia dan satu pesawat nirawak serang.

Angkatan Udara Ukraina menyatakan bahwa pada saat itu, selain Patriot, Kiev juga mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara lainnya, termasuk kelompok bergerak dengan rudal Stinger dan rudal Starstreak Inggris.

Sejumlah kecil pesawat buatan AS telah dikirim ke Ukraina awal bulan ini. AS belum menjanjikan F-16 miliknya sendiri ke Ukraina tetapi telah mengizinkan anggota NATO lainnya untuk mengirimkannya.

Sebuah "koalisi" negara-negara Eropa menjanjikan lebih dari 80 pesawat kepada Kiev, tetapi sejauh ini baru mengirimkan kurang dari selusin.

Washington juga mengharapkan sekutu NATO-nya di Eropa untuk bertanggung jawab atas perawatan jet rancangan AS tersebut, karena, menurut Wall Street Journal, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menolak rencana Pentagon untuk mengirim kontraktor Amerika ke Ukraina karena khawatir mereka dapat menjadi sasaran pasukan Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas