Israel Rilis Hasil Autopsi 6 Mayat Sandera, Tim Forensik: Ada Bekas Peluru dan Luka
Kementerian Kesehatan Israel merilis hasil autopsi 6 mayat sandera. Tim forensik Israel mengatakan ada bekas peluru dan luka-luka pada tubuh mereka.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Israel melaporkan hasil autopsi yang dilakukan pada Minggu (1/9/2024) pagi terhadap jenazah enam sandera yang ditemukan di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Seluruh jenazah tersebut kemudian dipindahkan ke Israel untuk keperluan autopsi.
Menurut hasil autopsi Israel, ditemukan tanda-tanda luka tembak di kepala dan bagian tubuh lainnya.
“Enam sandera dibunuh dengan tembakan dari jarak yang sangat dekat,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Israel, Shira Solomon, pada Minggu.
“Mereka tampaknya meninggal 48 hingga 72 jam sebelum autopsi, yaitu antara Kamis dan Jumat pagi,” lanjutnya, seperti diberitakan Alhurra.
Sebelumnya, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan hasil autopsi terhadap jenazah enam sandera yang ditemukan tentara Israel di salah satu terowongan di kawasan Rafah, Jalur Gaza selatan.
Surat kabar itu mengatakan hasil autopsi menunjukkan adanya tanda cedera sebelumnya.
"Hasil autopsi juga mengungkapkan bahwa mereka telah diabaikan secara sistematis, dan ada tanda-tanda cedera sebelumnya, karena autopsi menunjukkan bahwa mereka dibunuh dalam 28 jam terakhir," menurut laporan Yedioth Ahronoth.
Laporan Yedioth Ahronoth mengindikasikan autopsi dilakukan terhadap jenazah sepanjang malam, dan ditemukan ada bekas pengikatan pada salah satu jenazah.
"Dilihat dari kondisi jenazah, terlihat jelas bahwa mereka telah diabaikan secara sistematis, antara lain sudah lama tidak mandi," klaim surat kabar tersebut.
"Selain itu, terdapat bukti cedera sebelumnya pada para sandera yang terluka selama penculikan tersebut, dan dirawat seiring berjalannya waktu."
Baca juga: 6 Sandera Tewas di Gaza, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata
6 Mayat Sandera Israel Ditemukan di Rafah
Pasukan tentara Israel menemukan mayat para sandera di sebuah terowongan diRafah, satu kilometer dari tempat ditemukannya sandera Farhan Qadi, pada kedalaman 20 meter, menurut pernyataan militer Israel pada Sabtu (31/8/2024) sore waktu setempat.
Menurut laporan Yedioth Ahronoth, tidak ada konfrontasi selama operasi dengan pejuang Hamas.
Militer Israel yakin para penjaga sandera telah melarikan diri atau mungkin mereka tersingkir dalam pertempuran yang berlanjut di sana.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.738 jiwa dan 94.154 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (2/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel