Vaksinasi Polio di Gaza Dimulai, Dirjen WHO: Vaksin Terbaik untuk Anak-anak adalah Perdamaian
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, mengunggah foto anak-anak di Gaza yang menerima vaksin polio
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Vaksinasi tahap kedua nantinya diperlukan empat minggu setelah tahap pertama, kata Peeperkorn.
"Dari pengalaman kami, kami tahu satu atau dua hari tambahan sangat sering dibutuhkan untuk mencapai cakupan yang memadai," kata Mike Ryan, direktur darurat WHO, kepada dewan keamanan PBB pada hari Kamis (29/8/2024) selama pertemuan tentang situasi kemanusiaan di Gaza.
"Setidaknya 90 persen cakupan vaksinasi diperlukan dalam setiap tahap kampanye untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio internasional," kata Ryan.
Program vaksinasi ini gencar dilakukan setelah kasus polio terkonfirmasi di Gaza pada 23 Agustus lalu.
Kasus itu adalah yang pertama dalam 25 tahun di daerah kantong tersebut.
Mengenal Penyakit Polio
Polio adalah penyakit yang sangat menular.
Penyakit ini ditularkan melalui jalur pernapasan, yang terbawa melalui hidung dan tenggorokan, mengutip ucdavis.edu.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi.
Polio dapat hidup selama beberapa minggu di saluran pencernaan (GI).
Orang yang tidak divaksinasi polio akan berisiko terkena infeksi polio.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dari segala usia yang belum divaksinasi polio, bukan hanya anak-anak.
Baca juga: Perang Gaza Disetop, WHO Percepat Pengiriman 1,2 Juta Dosis Vaksin Polio Untuk Anak Palestina
Gejala Polio
Sebagian besar kasus polio tidak menunjukkan gejala sama sekali, atau hanya menunjukkan gejala yang sangat ringan, termasuk demam, sakit kepala, dan mual, yang akan hilang setelah beberapa hari.
Sebagian kecil kasus, mungkin 3 persen atau 4 persen, dapat berkembang dan menyebabkan meningitis, yaitu peradangan pada selaput otak.