Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Siapa Sahra Wagenknecht yang Rombak Lanskap Politik Jerman?

Angin segar bagi demokrasi atau demagog penggemar Vladimir Putin? Penilaian mengenai Sahra Wagenknecht sangat beragam. Partainya,…

zoom-in Siapa Sahra Wagenknecht yang Rombak Lanskap Politik Jerman?
Deutsche Welle
Siapa Sahra Wagenknecht yang Rombak Lanskap Politik Jerman? 

Pada akhirnya yang tersisa cuma cipratan cat. Dalam sebuah penampilan kampanye terakhirnya sebelum pemilihan negara bagian di Sachsen dan Thüringen, Sahra Wagenknecht diserang oleh seorang pria berusia 50 tahun di Erfurt, yang menyemprotkan cat merah ke arah mimbar. Tidak butuh waktu lama bagi pelaku sebelum ditahan oleh petugas keamanan. Politisi berusia 55 tahun itu dapat melanjutkan penampilannya setelah sempat diinterupsi sebentar.

Sahra Wagenknecht memiliki polarisasi yang tiada duanya dalam politik federal Jerman. Siapakah perempuan yang sedang mengubah lanskap politik Jerman ini?

Perangkat kecil dengan dampak besar

Sahra Wagenknecht pernah menjadi wajah Partai Kiri, sebelum akhirnya mengundurkan diri tahun lalu dan membawa serta sejumlah kader partai di parlemen demi membentuk partai baru. Namanya adalah "Aliansi Sahra Wagenknecht – Untuk Kebijaksanaan dan Keadilan” atau BSW.

BSW diterima baik di Jerman bagian timur. Dalam survei terakhir sebelum pemilihan negara bagian, aliansi Wagenknecht memperoleh sekitar 18 persen suara di Thüringen dan dua belas persen di Sachsen. Perolehan ini menempatkan mereka pada posisi ketiga di belakang CDU dan AfD, dua partai sayap kanan.

"BSW telah mengisi kekosongan: kebijakan sosial sayap kiri dan kebijakan sosial sayap kanan,” kata ilmuwan politik Jan Philipp Thomeczek dari Badan Pers Jerman. BSW misalnya berjuang untuk mendapatkan dana pensiun dan upah minimum yang lebih tinggi, namun saat yang sama menghambat perlindungan iklim dan penerimaan pengungsi.

Sahra Wagenknecht menganggap budaya menyambut pengungsi, yang dimulai pada tahun 2015 oleh Kanselir Angela Merkel, CDU, "sangat bermasalah”. Bukan karena para pengungsi tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik, seperti yang ditekankannya. "Tetapi karena negara kita kewalahan karenanya.”

Menurut peneliti, pandangan keimigrasian yang ultrakonservatif dan populis oleh partai berhaluan kiri merupakan hal baru di Jerman.

BERITA TERKAIT

Retorika Wagenknecht terhadap "mereka yang di atas sana" menempatkannya dalam peran sebagai "pembela rakyat kecil". Wagenknecht menyebut partai-partai yang berkuasa sebagai elemen berbahaya, karena acap berbohong dan bersikap munafik.

Sehari setelah pemilu Eropa pada bulan Juni, di mana BSW memperoleh 6,2 persen suara, dia mengatakan, „partai kami bekerja untuk masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan terhadap demokrasi.”

Samar batas demarkasi dari AfD

Wagenknecht menolak koalisi dengan AfD yang berideologi ekstrem kanan, tapi menyanggupi kerja sama. Kedua partai di spektrum politik yang berlawanan itu memiliki satu kesamaan, yakni sikap pro-Rusia. Baik AfD maupun BSW menentang bantuan senjata untuk Ukraina atau penjatuhan sanksi terhadap Rusia.

Kedua partai mendesakkan solusi diplomatis sebagai jalan keluar konflik. Pandangan semacam itu populer di Jerman Timur.

BSW sempat memicu skandal selama kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Jerman pada bulan Juni. Dalam pidato Zelenskyy di Bundestag, Wagenknecht dan rekan-rekan partainya, bersama dengan sebagian besar anggota AfD, secara tegas menolak hadir, dengan alasan "karena solidaritas dengan semua warga Ukraina yang menginginkan gencatan senjata segera dan solusi yang dinegosiasikan," sebagai satu kesatuan, tulis mereka.

Ketua Umum Uni Kristen Demokrat CDU, Friedrich Merz, mengkritik aksi boikot izu sebagai "titik terendah dalam budaya parlemen kita.”

Sahra Wagenknecht muda adalah seorang penganut komunis dan setia pada ideologi bahkan setelah runtuhnya tembok Berlin. Sejak tahun 2007, politisi asal Jena di negara bagian Thüringen ini ikut membentuk citra Partai Kiri dan dikenal tajam dalam berargumen.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas