Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Kaburnya Alice Guo 'Tampar' Presiden Filipina, Marcos Ultimatum Pecat Semua Pejabat Terlibat

Kasus mantan wali kota Bamban Alice Guo yang melarikan diri dan tertangkap di Indonesia, Selasa malam (3/9/2024) bak menampar wajah Presiden Filipina.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kasus Kaburnya Alice Guo 'Tampar' Presiden Filipina, Marcos Ultimatum Pecat Semua Pejabat Terlibat
SCMP
Sosok Alice Guo, ditangkap di Tangerang. Presiden Filipina Marcos mengatakan bakal memecat semua pejabat yang membantu mantan wali kota Bamban, Alice Guo, melarikan diri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus mantan wali kota Bamban Alice Guo yang melarikan diri dan tertangkap di Indonesia, Selasa malam (3/9/2024) bak menampar wajah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Dalam sebuah wawancara, Presiden Marcos mengatakan bakal memecat semua pejabat yang membantu mantan wali kota Bamban, Alice Guo, melarikan diri.

“Semua yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal sebagai buronan hukum, pasti akan menanggung akibatnya. Pertanyaan kalian, siapa yang akan dipecat?” kata Marcos dalam sebuah wawancara singkat di sela-sela briefing situasi di Kamp Aguinaldo, Kota Quezon, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Inquirer.

Lebih dari itu, Marcos juga mengultimatum menuntut semua yang terlibat dalam pelarian Guo di pengadilan.

"Kami tidak hanya akan memecat mereka, kami bahkan akan menuntut mereka karena apa yang mereka lakukan melanggar hukum dan bertentangan dengan semua kepentingan sistem peradilan Filipina," tegasnya.

Ketika ditanya siapa yang akan dipecat dan dituntut di dalam Biro Imigrasi, Marcos menjawab, "Anda akan segera mengetahuinya."

Sebelumnya, Marcos mengatakan dia sudah memiliki "gambaran yang sangat jelas" tentang siapa yang berada di balik pelarian Guo.

Berita Rekomendasi

Kronologi Kasus Guo

Kasus Alice Guo mulai mencuat pada Maret 2024, ketika pihak berwenang Filipina mengungkap sebuah pusat penipuan besar di kota kecil Bamban.

Guo adalah politikus relatif baru yang secara mengejutkan terpilih sebagai wali kota.

Pusat penipuan ini beroperasi dengan menyamarkan dirinya sebagai Philippine Online Gaming Operations (Pogo), sebuah bisnis kasino online yang melayani pasar China daratan, di mana perjudian dilarang.

Penemuan ini menimbulkan kecurigaan bahwa Pogo hanya digunakan sebagai kedok untuk aktivitas kriminal terorganisir, termasuk perdagangan manusia.

Penyelidikan terus dikembangkan hingga nama Guo muncul sebagai pelindung dari operasi ini.

Ia terus berkelit dan berulang kali membantah keterlibatannya.

Situasi menjadi semakin rumit setelah sidik jari Guo cocok dengan seorang warga negara China bernama Guo Hua Ping, yang memicu spekulasi dia adalah agen China yang beroperasi di bawah identitas ganda.

Tuduhan ini diperkuat oleh fakta bahwa Guo, yang mengaku lahir dan besar di Bamban dari ayah berdarah Tionghoa dan ibu Filipina, tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan saat diselidiki oleh Senat Filipina.

Pada Juli, Guo menghilang dari pandangan publik setelah menolak menghadiri sidang lanjutan Senat.

Tak lama kemudian, sebuah badan anti-korupsi Filipina mencopotnya dari jabatannya sebagai wali kota.

Di tengah kemarahan publik yang semakin meningkat, Presiden Marcos memerintahkan pembatalan paspor Guo dan mengeluarkan perintah penangkapan internasional.

Menurut informasi dari pihak berwenang, Alice Guo berhasil lolos dari pengawasan perbatasan dan melintasi beberapa negara, termasuk Malaysia dan Singapura, sebelum akhirnya ditangkap di Indonesia.

Sumber dari pemerintahan Filipina mengatakan, ada dugaan Guo sedang menuju ke Segitiga Emas, sebuah kawasan perbatasan di Asia Tenggara yang dikenal sebagai tempat persembunyian kelompok kriminal terorganisir.

Penangkapan Guo di Indonesia menandai babak baru dalam kasus yang telah mengungkap korupsi di berbagai tingkat pemerintahan Filipina dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan negara tersebut.

Pemerintah Filipina kini tengah berkoordinasi dengan pihak Indonesia untuk memulangkan Alice Guo secepat mungkin.

Sementara penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail tentang jaringan kriminal yang beroperasi di bawah pengawasan Guo.

Kasus ini juga memperkeruh hubungan antara Filipina dan China, yang saat ini sedang bersitegang terkait klaim wilayah di Laut China Selatan.

Polri ajukan barter

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap buronan asal Filipina Alice Guo atau Guo Hua Ping yang merupakan mantan Wali Kota Bamban dengan buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) Johan Gregor Has.

Alice Guo ditangkap di Kota Tangerang, Banten setelah yang bersangkutan terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang.

“Penangkapan tersebur upaya membantu pengejaran buronan ini merupakan bagian dari kerjasama dengan Pemerintah Filipina,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti, Rabu (4/9/2024).

“Diharapkan juga hal yg sama Filipina mau mengirimkan buronan utama BNN an Gregor Has yang sampai saat ini masih di negosiasikan upaya pertukarannya,” tambahnya.

Adapun penangkapan Alice Guo dilakukan oleh Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Kota Bandung pada Selasa (3/9/2024) malam.

“Betul Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Kota Bandung,” kata Krishna Murti.

Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu  belum bicara lebih jauh soal detail penangkapan Alice Guo. (Kompas Tv/Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas