Reshuffle Volodymyr Zelenskyy Dikecam Oposisi, Mundurnya Kuleba Jadi Isu Paling Panas
Indikasi penyalahgunaan kekuasaan oleh Zelenskyy ini pun kian memanas setelah Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba ikut mengundurkan diri.
Penulis: Bobby W
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk melakukan perombakan besar-besaran menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak di parlemen.
Salah satu pihak yang mengkritik keras langkah Volodymyr Zelenskyy ini adalah Ivanna Klympush-Tsintsadze dari Partai Yevropeys'ka solidarnist' (YeS).
Ivanna menilai langkah reshuffle yang diambil oleh Zelenskyy diambil murni terjadi berdasarkan kepentingan politiknya.
Ia menilai Zelenskyy melakukan reshuffle guna menguatkan posisi partainya yang memenangkan kursi mayoritas di parlemen pada Pemilu tahun 2019 lalu.
Karena hukum darurat berlaku selama Ukraina melawan invasi Rusia, maka Zelenskyy memiliki keleluasaan membentuk kabinet yang cenderung menguntungkan partai Sluha Narodu yang mengusungnya.
"Semua tindakan pemerintah saat ini menunjukkan sentralisasi kekuasaan secara sistematis oleh Presiden dan kantornya," kata Ivanna Klympush-Tsintsadze kepada Politico, Rabu (4/9/2024).
"Gelombang pengunduran diri para pejabat pemerintah jelang reshuffle juga menunjukkan krisis pemerintahan yang parah di negara ini." timpal politisi dari Partai YeS tersebut.
Indikasi penyalahgunaan kekuasaan oleh Zelenskyy ini pun kian memanas setelah Menteri Luar Negeri Ukraina yang cukup populer di kalangan publik, Dmytro Kuleba,ikut mengundurkan diri.
Sosok yang masih satu kader dengan Zelenskyy tersebut mengajukan pengunduran dirinya pada Rabu, dengan alasan yang tidak dijelaskan.
Dikutip Tribunnews dari Politico, Andriy Yermak yang merupakan seorang mantan Kepala Kantor Istana Kepresidenan Ukraina mengatakan Kuleba kemungkinan dipecat karena bersiteru keras dengan Zelenskyy.
"Semua orang di belakang panggung tahu bahwa keduanya (Zelenskyy dan Kuleba) tengah menjalani konflik panas. Saya bahkan pernah menyaksikan langsung episode konflik itu," kata Yermak.
Baca juga: Volodymyr Zelenskyy Jelaskan Alasannya Lakukan Reshuffle Kabinet Besar-besaran
Yermak juga menilai panasnya hubungan antara Kuleba dan Zelenskyy terjadi karena koneksi sang mantan Menlu Ukraina tersebut yang dikabarkan memiliki jaringan politik lebih luas.
"Karena posisinya, Kuleba memiliki kontak langsung yang mapan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, dan masih banyak tokoh besar lainnya."
"Jika Kuleba 300 persen loyal kepada negara, saya yakin Zelenskyy tidak mau membiarkan saluran komunikasinya berada di tangan seseorang yang tidak sepenuhnya diyakini memiliki satu tujuan dengan mereka," tambah Yermak.
Zelenskyy Ungkap Alasan Lakukan Reshuffle
Banyaknya menteri yang mundur di Ukraina menunjukkan perombakan terbesar bagi pemerintahan Zelenskky semenjak Rusia menginvasi negara mereka dua setengah tahun yang lalu.
Menanggapi fenomena tersebut, Volodymyr Zelenskyy pun buka suara.
Dalam konferensi pers pada Rabu (3/9/2024), Zelenskyy menjelaskan pengunduran diri para menteri merupakan dampak dari perombakan kabinet yang dilakukannya.
Dalam kesempatan yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, Zelenskyy menyebutkan ia memerlukan "energi baru" di dalam kabinetnya.
"Kami membutuhkan energi baru," kata Zelenskyy, ketika ditanya tentang alasannya melakukan reshuffle di dalam tubuh kabinetnya.
Ia menambahkan rencana perombakan ini sebenarnya sudah diumumkan sejak bulan Agustus lalu.
"Langkah-langkah ini diperlukan demi penguatan negara kita di berbagai bidang." sambung Zelenskyy.
Zelenskyy juga mengucapkan terima kasih atas kinerja para menteri yang mengundurkan diri dari kabinetnya.
"Beberapa dari mereka bahkan telah menjadi menteri kami selama lima tahun," ungkap Zelenskyy saat memberikan ucapan terimakasihnya.
(Tribunnews.com/Bobby)