Warga Filipina Geram Alice Guo Berfoto Bareng Pejabat Sambil Tersenyum di Kantor Polisi Indonesia
Para kritikus mengatakan tindakan tersebut merupakan ejekan terhadap rakyat Filipina dan merupakan sumber rasa malu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Warga Filipina geram.
Mereka menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas munculnya foto buronan Alice Guo dengan pejabat pemerintah Filipina dan penegak hukum.
Foto itu tampaknya merupakan pengawalan terhadap mantan walikota Alice Guo.
Alice Guo ditangkap di Indonesia dan dibawa kembali ke Filipina untuk menghadapi tuntutan pidana.
Dia berpose untuk difoto bersama para pejabat yang mendampinginya saat memproses deportasinya ke Filipina.
Baca juga: Sosok Alice Guo, Ditangkap Polri di Tangerang, Dituduh Mata-mata China
Para kritikus mengatakan tindakan tersebut merupakan ejekan terhadap rakyat Filipina dan bikin malu.
Alasannya karena Alice Guo adalah buronan penegak hukum Filipina yang melarikan diri ke Malaysia, Singapura, dan kemudian ditangkap di Indonesia.
Salah satu pejabat di foto itu adalah Sekretaris Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Filipina, Benhur Abalos.
Dia telah meminta foto tersebut diambil sebagai bukti mereka telah menangkap Alice Guo.
Dia tidak menyadari sedang berpose di depan kamera.
Polisi Indonesia menangkap Alice Guo, yang dituduh memiliki hubungan dengan sindikat kriminal Tiongkok dan juga dituduh mata-mata Tiongkok pada tanggal 3 September lalu.
Ia tiba di Filipina setelah tengah malam pada 6 September, dikawal oleh Abalos dan Kepala Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Jenderal Rommel Marbil, yang menggunakan penerbangan carteran ke Jakarta.
Namun, media sosial Filipina menjadi heboh beberapa jam sebelum kedatangan mereka di Manila.
Alasannya karena kedua pejabat tinggi tersebut difoto bersama Guo, yang tersenyum lebar saat memberikan tanda "peace" dua kali saat berada di dalam markas besar kepolisian Indonesia.
Dia tidak diborgol meskipun menghadapi dua surat perintah penangkapan.
“Tidak usah pedulikan bahwa pelarian Alice Guo ke luar negeri merupakan simbol kegagalan mereka sendiri,” tulis sejarawan Kristoffer Pasion saat ia membagikan gambar kontroversial tersebut di X.
“Sungguh sebuah ejekan terhadap rakyat Filipina”.
Baca juga: Presiden Marcos Ancam Pecat Semua Pejabat yang Bantu Pelarian Alice Guo ke Indonesia
Agen Biro Investigasi Nasional (NBI) Filipina yang ditugaskan mengawal Guo juga terlihat berfoto selfie dengannya dalam video Facebook Live yang diunggah di akun Facebook resmi Abalos.
Pengguna Filipina di X khususnya merasa marah dengan foto berkelompok yang diambil oleh seorang agen NBI saat duduk di dalam mobil yang membawa Guo ke bandara Jakarta pada tanggal 5 September.
Dalam gambar yang dibagikan NBI sendiri kepada wartawan, Guo kembali tersenyum saat duduk di antara dua agen wanita di bagian belakang mobil.
Ia meletakkan tangannya di bahu salah satu petugas wanita.
Para pengguna media sosial mengungkapkan rasa jijiknya, sebagian mengatakan sepertinya agen NBI sedang melakukan perjalanan darat yang menyenangkan dengan Guo.
Pengguna X @kelanocyte menyandingkan gambar ini dengan gambar yang diambil pada bulan Oktober 2020 dari aktivis Filipina Reina Mae Nasino saat dia dikerumuni polisi saat dia mengunjungi makam bayinya, yang meninggal saat dia dalam tahanan.
“Sistem peradilan Filipina adalah sirkus,” kata pengguna X.
Pada konferensi pers di bandara Manila saat mereka tiba, Tn. Abalos mengatakan Guo telah meminta untuk bertemu dengannya dan Tn. Marbil untuk menyampaikan kekhawatirannya atas dugaan ancaman pembunuhan terhadapnya.
"Saya meyakinkannya untuk tidak khawatir tentang ancaman pembunuhan ini. Yang penting sekarang adalah dia mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak perlu takut," kata Tn. Abalos. Dia mengatakan dia meminta seorang anggota staf untuk mengambil foto bersama.
Guo, yang berdiri di belakang Tn. Abalos, sempat mengatakan kepada wartawan bahwa ia tersenyum di Jakarta karena ia "merasa aman" berada di sekitar pejabat Filipina. Ia diborgol saat keluar dari pesawat, tempat foto-fotonya diambil.
Guo telah menjadi berita utama sejak bulan Mei setelah sebuah komite Senat mengaitkannya dengan dugaan kegiatan kriminal yang melibatkan operator permainan lepas pantai Filipina (Pogos), industri kasino daring yang sekarang dilarang.
Guo memiliki hubungan dengan perusahaan Pogo Lucky South 99, yang beroperasi di kota Porac di provinsi Pampanga, 108 km di utara ibu kota Manila dan dekat kota Bamban yang sepi, tempat ia terpilih sebagai wali kota pada tahun 2022.
Pihak berwenang Filipina mengatakan kasino daring ini telah memikat pekerja asing, termasuk warga negara Tiongkok, dengan janji pekerjaan legal di negara tersebut, hanya untuk mengelabui mereka agar bekerja di pusat penipuan.
Guo dan para tersangka konspiratornya dituduh melakukan perdagangan manusia, penipuan pajak, dan pencucian uang hasil kejahatan dengan total 100 juta peso (S$2,3 juta).
Ia juga diduga sebagai warga negara Tiongkok bernama Guo Hua Ping dan dicurigai sebagai "aset" Tiongkok. Namun, Guo menegaskan bahwa ia adalah warga negara Filipina asli dan telah membantah semua tuduhan terhadapnya.
Mantan walikota itu akan menghadapi dakwaan sekarang setelah ia kembali ke Filipina. Ia juga akan dipaksa menghadapi penyelidikan Senat yang sedang berlangsung terhadapnya minggu depan.
Sumber: Straitstimes