Israel Tembak Mati 2 Perempuan di Tepi Barat: 1 dari AS, Satunya Lagi Warga Palestina
Dalam dua hari terakhir, pasukan Israel IDF menembak dua perempuan di Tepi Barat, Palestina.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Dalam dua hari terakhir, pasukan Israel IDF menembak dua perempuan di Tepi Barat, Palestina.
Satu dari perempuan itu adalah wanita yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Dia ditembak dan dibunuh oleh pasukan IDF saat melakukan aksi protes di dekat Nablus di Tepi Barat utara pada Jumat (6/2024), menurut penjelasan dua dokter kepada The Associated Press.
Secara terpisah, kemarin seorang gadis Palestina berusia 13 tahun juga dilaporkan ditembak mati pasukan Israel di sebuah desa dekat Nablus, Tepi Barat Palestina.
Kronologi Warga AS Ditembak
Seorang warga negara Amerika berusia 26 tahun yang ikut serta dalam protes terhadap perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki ditembak mati oleh pasukan Israel kemarin.
Wanita yang terbunuh itu bernama Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, seorang warga negara Amerika yang berasal dari Turki.
Menurut Times of Israel, wanita itu adalah aktivis Gerakan Solidaritas Internasional (ISM).
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki masalah tersebut.
Sebulan yang lalu, warga negara Amerika Amado Sison ditembak di kaki oleh pasukan Israel saat ia mencoba melarikan diri dari gas air mata dan tembakan langsung.
"Klaim bahwa seorang warga negara asing tewas akibat tembakan di daerah tersebut sedang diselidiki. Rincian insiden dan keadaan penembakannya masih dalam penyelidikan," tambah IDF.
"Wanita itu dilarikan ke rumah sakit Rafidia di Nablus dengan luka tembak di kepala dan kemudian dinyatakan meninggal," kata kepala rumah sakit, Foud Nafaa, kepada Reuters.
"Kami mencoba melakukan operasi resusitasi padanya, tetapi sayangnya dia meninggal," katanya.
Menurut laporan media Palestina, pria berusia 26 tahun itu terlibat dalam upaya melindungi petani dari kekerasan pemukim Israel.
"Kami menyesalkan kehilangan yang tragis ini," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada wartawan saat berkunjung ke Republik Dominika.
Ketika ditanya apakah Amerika Serikat akan mengambil tindakan terhadap Israel, Blinken berkata “Hal pertama yang harus dilakukan adalah mari kita cari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kita akan menarik kesimpulan dan konsekuensi yang diperlukan dari situ."
"Saya tidak memiliki prioritas lebih tinggi daripada keselamatan dan perlindungan warga negara Amerika di mana pun mereka berada," ujar Blinken.
Turki juga mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh pemerintah Netanyahu.
"Israel berusaha mengintimidasi semua orang yang datang membantu rakyat Palestina dan berjuang secara damai melawan genosida. Kebijakan kekerasan ini tidak akan berhasil," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
Kronologi Perempuan Palestina Ditembak IDF
Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa seorang anak berusia 13 tahun tewas setelah ditembak oleh pasukan Israel di dekat Nablus, Tepi Barat.
"Dia dievakuasi dalam kondisi serius dari desa Qaryut ke sebuah rumah sakit di Nablus," menurut kantor berita resmi PA Wafa Palestina.
Menurut laporan, perempuan bernama Bana Amjad Bakr itu ditembak saat berada di kamarnya di rumahnya di Qaryut.
Kelompok hak asasi Yesh Din mengatakan insiden itu bermula ketika puluhan pemukim, yang diduga dijaga oleh tentara Israel, menyerbu desa Tepi Barat.
Tembakan yang menewaskan Bakr dilepaskan selama bentrokan terjadi.
Sebelumnya pada hari Jumat, Kan melaporkan bahwa sebuah mobil dibakar semalam dan kata “balas dendam” ditulis dalam bahasa Ibrani bersama dengan Bintang Daud di desa Khirbet Abu Falah, Tepi Barat, dekat Ramallah.
IDF telah melakukan operasi besar di Tepi Barat utara sejak 28 Agustus.
Operasi tersebut yang secara internal dijuluki “Kamp Musim Panas” oleh tentara IDF dimulai dengan serangan serentak di Jenin, Tulkarem dan kamp Far'a dekat Tubas.
IDF berdalih membongkar jaringan Hamas dan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran di tiga wilayah Tepi Barat utara.
Sejauh ini, menurut IDF, lebih dari 36 orang bersenjata telah tewas dalam operasi tersebut.
Diantaranya pimpinan Hamas di Jenin dan pimpinan Jihad Islam di daerah Tulkarem.
Sebanyak 46 warga Palestina yang dicari telah ditahan.