Usai 10 Hari Serang Jenin, Israel Tarik Mundur Pasukan, Tinggalkan Jejak Kehancuran
Israel telah menarik pasukannya dari kota Jenin, Tepi Barat pada Jumat (6/9/2024) setelah menyerbu kota tersebut selama 10 hari.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Israel telah menarik pasukannya dari Kota Jenin, Tepi Barat pada Jumat (6/9/2024).
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melancarkan operasi besar-besaran di Kota Jenin selama 10 hari.
Serangan Israel di Kota Jenin ini telah menewaskan 21 warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah tersebut termasuk anak-anak dan orang tua.
Sementara 130 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
Tidak hanya itu, kepergian pasukan Israel dari Jenin meninggalkan jejak kehancuran.
Middle East Monitor melaporkan, para penggali jalan mulai membersihkan tumpukan puing dan reruntuhan yang ditinggalkan oleh operasi tersebut.
Layanan air dan listrik tetap terputus dan sekitar 20 km jalan digali oleh buldoser Israel, sebuah taktik yang menurut militer ditujukan untuk menetralisir bom pinggir jalan tetapi telah menghancurkan sebagian besar pusat kota.
Setelah 9 hari mengungsi, warga Jenin akhirnya kembali ke rumah mereka.
“Warga Palestina di Jenin akhirnya bisa keluar dari rumah mereka dan melihat serta menilai tingkat kerusakan, sementara mereka yang terpaksa meninggalkan [kota] akhirnya kembali,” kata jurnalis Leila Warah, yang melaporkan dari Ramallah.
Sebelumnya, pemerintah Kota Jenin telah melaporkan kerusakan jalan dan infrastruktur setelah serangan Israel.
Ia menjelaskan, agresi Israel di Jenin telah menyebabkan 70 persen jalan di kota tersebut hancur total.
Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari Jenin, 10 Hari Agresi Israel di Jenin Menyebabkan 21 Orang Tewas
Serangan tersebut telah berdampak parah pada infrastruktur dan layanan penting lainnya.
Direktur Hubungan Masyarakat dan Media untuk kotamadya , Bashir Mataaen menjelaskan serangan Israel juga telah membuat 80 persen pasokan air terganggung.