Sirene Bahaya Roket Meraung di Ashkelon, Hamas Bisa Serang Israel Sedalam yang Mereka Mau
sirene berbunyi di kota Ashkelon akibat penembakan rudal dari Jalur Gaza. Hamas kembali bisa membobol pertahanan Israel di kota utama pendudukan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sirene Meraung di Ashkelon Saat Roket Ditembakkan dari Gaza, Hamas Bisa Serang Israel Sedalam yang Mereka Mau
TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara Israel melaporkan, Minggu (8/9/2024) malam, sirene berbunyi di kota Ashkelon akibat penembakan rudal dari Jalur Gaza.
Laporan itu menambahkan tidak ada korban jiwa karena serangan tersebut.
Adapun Hebrew Channel 13 mengatakan kalau, "Satu roket terdeteksi dari Gaza menuju Ashkelon dan dicegat dari Iron Dome. Tidak ada korban luka atau kerusakan."
Baca juga: Reputasi Israel Tak Tertembus Hancur: Bom Meledak di Tel Aviv, Drone Hizbullah Intip Rumah Netanyahu
"Koresponden kami mengindikasikan bahwa "perlawanan Palestina meluncurkan salvo rudal dari Jalur Gaza, tepat sebelum sirene dibunyikan di Ashkelon dan sejumlah pemukiman Israel," kata laporan Channel 13.
Sekitar dua minggu yang lalu, seorang koresponden RT di Jalur Gaza melaporkan kalau milisi faksi-faksi perlawanan Palestina menembakkan roket ke arah kota Tel Aviv dan sirene berbunyi di Israel tengah.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, saat itu mengumumkan kalau mereka telah mengebom Tel Aviv “sebagai tanggapan terhadap Zionis pembantaian terhadap warga sipil dan pemindahan (pengusiran) penduduk kami secara sengaja.”
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah menyebabkan lebih dari 135.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kematian. kelaparan.
Israel juga terus melanjutkan perang, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya, dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi bencana kemanusiaan di Gaza.
Gunakan M90
Dua pekan lalu, tepatnya Minggu (25/8/2024), sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan kalau mereka melakukan pengeboman kota Tel Aviv, Israel Tengah, dengan rudal Maqadmeh (M90).
Serangan Brigade Al-Qassam ke Tel Aviv itu dikonfirmasi radio tentara pendudukan Israel yang melaporkan kalau pihak-pihak keamanan Israel “mengaktifkan sirene di kota Rishon Lezion (sebuah kota di pesisir Israel, sekitar 30 km dari Tel Aviv dan di utara Rehobot).
Baca juga: Brigade Al-Qassam: Pengeboman di Tel Aviv Akan Terus Berlanjut Selama Israel Membantai Palestina
"Al Qassam, faksi militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemboman itu terjadi “sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil dan pemindahan yang disengaja terhadap rakyat kami”," tulis laporan Khaberni, Senin (26/8/2024).
Baca juga: Terowongan Palsu Buatan Tentara Israel Diledakkan Al Qassam, IDF Putus Asa Hadapi Taktik Perlawanan
Pakar: Hamas Kirim Pesan ke Israel, Bisa Menyerang Sedalam yang Mereka Mau
Atas serangan Brigade Al Qassam ke Tel Aviv ini, pakar militer dan ahli strategi dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan kalau pemboman yang dilakukan kelompok perlawanan terhadap Tel Aviv adalah sebuah pesan untuk menegaskan kemampuannya dalam menyerang sedalam yang mereka inginkan di wilayah Israel.
Hal ini dilakukan saat Israel menyatakan agresi militer di Gaza mendekati tahap akhir dan mulai menarik pasukan secara bertahap seusai melakukan agresi selama sekira 10 bulan sejak 7 Oktober 2023 silam.