Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman Dekat Putin Dibuang Zelensky: Tukar Orang Ini dengan Warga Kami yang Ditawan Rusia

Zelensky ingin menukar sahabat dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Viktor Medvedchuk, dengan warga Ukraina yang ditawan Rusia.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Teman Dekat Putin Dibuang Zelensky: Tukar Orang Ini dengan Warga Kami yang Ditawan Rusia
Yeni Safak
Viktor Medvedchuk - Zelensky ingin menukar sahabat dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Viktor Medvedchuk, dengan warga Ukraina yang ditawan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Rabu (10/9/2024) pagi mengusulkan pertukaran tawanan dengan Rusia.

Bukan sembarang permintaan, Zelensky ingin menukar sahabat dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Viktor Medvedchuk, dengan warga Ukraina yang ditawan Rusia.

"Saya menawarkan kepada Federasi Rusia untuk menukar orang Anda ini dengan anak laki-laki dan anak perempuan kami yang sekarang ditawan Rusia," kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, dikutip dari Yeni Safak.

"Saya pikir dia sangat sinis karena menggunakan kamuflase militer. Dia mencoba menyamarkan dirinya seperti itu. Sungguh 'prajurit'. Sungguh 'patriot'," katanya.

“Jika Medvedchuk memilih seragam militer untuk dirinya sendiri, ia tunduk pada aturan masa perang,” imbuh Zelenskyy.

Diketahui, Viktor Medvedchuk menjadi tawanan pasukan Ukraina setelah terpergok dalam penyamaran.

Kejadian tersebut berlangsung dalam operasi khusus militer Ukraina untuk menangkap oligarki buron.

Berita Rekomendasi

Sambil membagikan foto Medvedchuk yang sedang duduk di kursi dengan tangan diborgol, Zelenskyy mengatakan di akun Telegramnya: "Operasi khusus telah dilakukan berkat SBU (Dinas Keamanan Ukraina). Kerja bagus!"

Tahun lalu, kasus pengkhianatan dibuka di Ukraina terhadap Medvedchuk, pemimpin partai oposisi Platform Oposisi - Untuk Kehidupan.

Ia dilaporkan lolos dari tahanan rumah tepat setelah perang Rusia di Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Setidaknya 1.892 warga sipil telah tewas dan 2.558 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang, menurut perkiraan PBB, namun angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-930: Ukraina Ingin Hantam Gudang Senjata Rusia yang Disuplai Rudal Iran

Lebih dari 4,6 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.

Perang Rusia-Ukraina

Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-930 pada Selasa (10/9/2024).

Selama 24 jam sebelumnya, 33 bentrokan militer terjadi di Pokrovsk.

Pasukan Rusia bergeser sedikit ke barat dan bergerak ke arah Kurakhovsky, di mana Ukraina mencatat 46 serangan Rusia.

Hari ini pukul 01.00 dini hari waktu setempat, terdengar ledakan di Bryansk, Rusia, setelah warga melaporkan adanya serangan UAV.

Pada pukul 03.00 pagi waktu setempat, Rusia meluncurkan UAV dari utara dan selatan Ukraina, seperti diberitakan Telegraf.

Ukraina Panggil Diplomat Iran Gara-gara Isu Kirim Rudal ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina memanggil seorang diplomat senior Iran untuk memperingatkan konsekuensi yang menghancurkan hubungan bilateral Ukraina dan Iran, jika Iran terbukti memasok rudal balistik ke Rusia.

Sebelumnya, Uni Eropa mengatakan sekutunya telah berbagi informasi intelijen yang dapat dipercaya, Iran memasok rudal balistik ke Rusia.

Klaim tersebut ditolak oleh Iran tetapi tidak secara tegas dibantah oleh Rusia.

Ukraina Minta Sekutu Beri Izin untuk Hancurkan Gudang Senjata Rusia

Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andrii Yermak, mengatakan sekutu Ukraina seharusnya mengizinkan Ukraina untuk menghancurkan gudang senjata Rusia.

"Menanggapi pasokan rudal balistik ke Rusia, Ukraina harus diizinkan untuk menghancurkan gudang penyimpanan rudal tersebut dengan senjata Barat untuk menghindari teror," katanya, Senin (9/9/2024).

Negara-negara Barat yang mendukung Ukraina ragu-ragu untuk membiarkan militer Ukraina menyerang target di tanah Rusia dengan senjata jarak jauh yang mereka suplai.

Baca juga: Sekutu Ukraina Tuduh Iran Kirim 200 Rudal Balistik ke Rusia, AS Siap Beri Tanggapan

Amerika Serikat (AS) juga membatasi Ukraina dalam penggunaan senjatanya di wilayah Rusia.

Swedia akan Kirim Bantuan Militer ke-17 untuk Ukraina

Swedia akan mengirim paket bantuan militer yang ke-17 ke Ukraina senilai total 4,6 miliar kronor Swedia (Rp6,8 triliun), menurut keterangan Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, Senin.

Paket bantuan itu mencakup amunisi untuk kendaraan tempur infanteri yang telah disumbangkan oleh Swedia, serta pembelian yang akan memfasilitasi transfer jet tempur Gripen di masa mendatang, meskipun transfer tersebut belum diputuskan.

"Kami ingin memiliki kemampuan untuk menyumbangkan Gripen ke Ukraina pada tahap selanjutnya," kata Jonson.

Latvia Klaim Rusia Pakai Drone Shahed Iran

Latvia mengatakan pesawat nirawak Rusia yang jatuh di wilayahnya adalah Shahed rancangan Iran yang dipersenjatai penuh.

"Hulu ledak peledak itu menancap setengah meter ke dalam tanah dan dinetralkan di tempat, sehingga tidak terjadi ledakan," kata Jenderal Leonids Kalnins, komandan angkatan bersenjata Latvia.

"(Ini) memungkinkan perwira intelijen militer kami untuk mengumpulkan semua puing dan sisa-sisa pesawat nirawak untuk penyelidikan lebih lanjut, yang rinciannya akan dibagikan kepada semua mitra NATO kami," lanjutnya.

"Drone itu terlihat oleh pertahanan udara kami saat masih jauh di dalam wilayah udara Belarusia, yang memberi kami waktu untuk bereaksi," tambahnya.

Pemerintah Latvia telah memanggil kuasa usaha Rusia untuk memberikan penjelasan.

Rusia Klaim Rebut 1 Desa Lagi di Pokrovsk

Rusia mengklaim pasukannya telah maju terus di garis depan timur Ukraina, merebut desa Memryk, sebelah timur kota Pokrovsk.

Staf umum Ukraina tidak menyebutkan perkembangan tersebut.

Sebelumnya, kantor berita Reuters mengutip blog perang Ukraina yang melaporkan Memryk telah jatuh ke tangan Rusia minggu lalu.

Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Kyiv mampu bertahan.

PBB: Rusia Hancurkan Fasilitas Publik di Ukraina

Volker Türk, komisioner hak asasi manusia PBB, mengatakan warga Ukraina terjebak dalam siklus teror.

"Penduduk Ukraina terjebak dalam siklus teror melalui serangan Rusia terhadap fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, supermarket, dan infrastruktur energi," katanya kepada dewan hak asasi manusia PBB.

"Saya khawatir dengan nasib warga Ukraina pada musim dingin mendatang," lanjutnya.

Volker Türk khawatir dengan dampak eskalasi pertempuran baru-baru ini terhadap warga sipil, termasuk di wilayah Rusia seperti Kursk, Belgorod, dan Briansk, tempat PBB meminta akses kepada Rusia tetapi ditolak.

Kremlin Larang Evan Gershkovich Wawancarai Putin

Kremlin mengatakan mereka tidak akan mengizinkan wawancara dengan Vladimir Putin kepada reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran tahanan bulan lalu.

"Agar ada wawancara dengan media asing dan beberapa media tertentu, kami perlu mengadakan acara tertentu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin.

"Sejauh ini kami belum melihat acara seperti itu," lanjutnya.

Evan Gershkovich adalah salah satu dari 16 orang yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran tahanan bersejarah dengan Barat pada Agustus lalu.

Ia meminta wawancara dengan Putin saat mengisi formulir yang meminta pengampunan presiden sebelum pertukaran tahanan, menurut laporan The Wall Street Journal.

The Guardian menyoroti perbedaan perlakuan Kremlin terhadap jurnalis asing yang ingin mewawancarai Putin.

Sebelumnya, Tucker Carlson, pembawa acara Fox News yang dipecat, diberi kesempatan wawancara dengan presiden Rusia, padahal tidak ada acara khusus yang ditetapkan.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas