Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Israel Justru Disebut Tewas di Terowongan Gaza Buatan Netanyahu, Ayah Sandera Mengamuk

Warga Israel mengatakan anaknya tewas di terowongan Gaza yang dibangun oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Warga Israel Justru Disebut Tewas di Terowongan Gaza Buatan Netanyahu, Ayah Sandera Mengamuk
JACK GUEZ / AFP
Gambar ini diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, menunjukkan sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM – Rabbi Elhanan Danino, ayah sandera bernama Uri Danino yang tewas di Jalur Gaza, marah besar kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Danino mengungkapkan kemarahannya itu dalam rekaman yang disiarkan oleh Radio Kana Network B pada Senin, (9/9/2024).

Dia bahkan menuding anaknya tewas di terowongan Gaza yang dibangun oleh Netanyahu.

“Tuan, putra saya dibunuh di dalam terowongan yang Anda buat. Terowongan itu dibuat oleh regu Anda, dengan uang yang Anda gelontorkan ke Gaza selama 15 tahun,” kata Danino dikutip dari Maariv.

“Berhenti bermain-main dan berargumen,” katanya menambahkan.

Dia juga meminta kantor Netanyahu ditutup selama satu menit dalam sehari agar PM Israel itu bisa berpikir.

“Pikirkan di mana nilai-nilai Yahudi yang kamu bawa. Menyendirilah, Anda bersama dengan Sang Pencipta.”

Berita Rekomendasi

Danino menuding Netanyahu lebih mementingkan karier politiknya daripada masa depan Israel.

Menurut dia, “bencana” yang terjadi selama 11 bulan ini disebabkan oleh perpecahan di Israel.

“Jangan terlibat dalam politik kecil dan murahan.Tidak ada biaya untuk nyawa manusia.”

Dia meminta Netanyahu untuk meningkatkan persatuan di Israel.

Baca juga: Terowongan Hamas di Gaza adalah Labirin, Mantan Sandera Akui Israel Tidak Tahu Apa pun

“Anda terpilih, Anda dikirim untuk memimpin. Bersihkan semua hal tak masuk akal dari diri Anda. Terlalu banyak yang ada di sini,” ujarnya.

Ketika berbicara kepada Channel 12, Danino mengaku tidak mempersiapkan dulu pernyataannya itu.

Meski demikian, dia berharap kata-katanya bisa bakal didengar oleh Netanyahu.

“Saya selalu berusaha berbicara dari hati dan tidak memperbesar perpecahan karena apa yang datang dari hati akan masuk ke dalam hati.”

“Saya amat berharap beberapa yang saya katakan bisa masuk ke dalam hatinya.”

Dia mengatakan Israel tengah menanti pulangnya 101 sandera. Kemudian, dia meminta pemerintah Israel mengakhiri “mimpi buruk” itu.

Sementara itu, Netanyahu mengaku akan terus berusaha memulangkan warga Israel yang masih disandera di Hamas.

“Saya mendengar tangisan keluarga sandera yang kehilangan anggota keluarga terkasih. Saya dan istri saya mengikut pertemuan yang menghancurkan hati kami hingga berkeping-keping,” ucap Netanyahu.

“Saya melakukan segalanya demi mengembalikan sandera dan memenangkan perang.”

Netanyahu mengaku bisa membalas ucapan Danino, tetapi dia memilih untuk tidak melakukannya.

Sejumlah anggota keluarga sandera dilaporkan enggan berbicara kepada Netanyahu.

Baca juga: Terowongan Hamas di Gaza adalah Labirin, Mantan Sandera Akui Israel Tidak Tahu Apa pun

Netanyahu sudah berulang kali dituding menolak kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Unjuk rasa besar-besaran di Israel

Israel dilanda gelombang unjuk rasa besar-besaran yang digelar oleh warganya belakangan ini.

Diperkirakan sudah ada 750.000 warga Israel yang ikut turun ke jalan untuk mengkritik pemerintahan Netanyahu.

Para pengunjuk rasa meminta Netanyahu segera menyetujui kesepakatan pembebasan warga Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Gelombang protes itu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan penemuan jasad enam warga Israel di sebuah terowongan di Gaza.

Keluarga sandera menyalahkan Netanyahu atas peristiwa itu. Mereka mengecam pemerintah Israel yang gagal mengamankan kesepakatan pembebasan sandera.

Al Jazeera melaporkan masih ada lebih dari 100 sandera yang ditahan di Gaza. Akan tetapi, militer Israel meyakini sepertiganya telah meninggal.

Pada November 2023, ada 105 sandera yang dibebaskan. Mereka ditukar dengan 240 Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Pihak penyelenggara unjuk rasa menyebut ada 500.000 orang ikut melancarkan aksi protes di ibu kota Israel, Tel Aviv. Adapun sebanyak 250.000 orang lainya bergabung dalam unjuk rasa di kota-kota lain.

Hamdah Salhut, wartawan Al Jazeera, mengatakan para pengunjuk rasa akan terus melakukan demonstrasi hingga pemerintah Israel bersedia memenuhi keinginan mereka.

Baca juga: Tentara Israel Salah Bunuh Sandera saat Targetkan Pemimpin Hamas, Sengaja Disembunyikan dari Publik

"Unjuk rasa secara terus-terusan selamat seminggu terakhir memperlihatkan jumlah kerumunan yang belum terjadi sebelumnya, tetapi Netanyahu bersikeras bahwa tekanan militer masih menjadi cara utama untuk memulangkan para sandera," ujar Salhut.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas