Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Negosiasi Gencatan Senjata Akan Dilanjutkan, Israel Malah Bom Gaza hingga Tewaskan 30 Orang

Negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dalam perang Gaza akan dilanjutkan di Qatar.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ketika Negosiasi Gencatan Senjata Akan Dilanjutkan, Israel Malah Bom Gaza hingga Tewaskan 30 Orang
khaberni/HO
Tentara Pendudukan Israel (IDF) di wilayah Jalur Gaza. Negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dalam perang Gaza akan dilanjutkan di Qatar. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, sekitar 30 orang tewas dalam pemboman Israel pada Jumat (3/1/2025).

Hal ini terjadi ketika negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dalam perang Gaza akan dilanjutkan di Qatar.

"Hari Jumat adalah hari yang berat bagi penduduk Gaza, khususnya di Kota Gaza, karena pemboman Israel yang terus-menerus," kata juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal kepada AFP.

Ia mengatakan beberapa anak termasuk di antara yang tewas.

Bassal menambahkan, tujuh orang tewas dalam serangan Israel di lingkungan Shujaiya di Kota Gaza.

Warga Gaza bernama Mohammed Abu Labda, yang saudara laki-lakinya termasuk di antara mereka yang tewas, mengatakan bagi Israel itu adalah "tindakan balas dendam".

"Mereka telah menghancurkan semua yang bergerak di Bumi ini, bahkan pohon-pohon, jadi bagaimana dengan manusia? Ini adalah perang pemusnahan," ungkapnya kepada AFP.

Pembicaraan Gencatan Senjata Dilanjutkan

Berita Rekomendasi

Ketika serangan Israel terus berlanjut, putaran baru perundingan tidak langsung mengenai gencatan senjata di Gaza dilanjutkan di Ibu Kota Qatar, Doha.

Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menekankan keseriusan kelompoknya dalam upaya mencapai kesepakatan sesegera mungkin.

Pembicaraan baru akan difokuskan pada kesepakatan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel, katanya, serta memastikan kembalinya keluarga pengungsi ke rumah mereka.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Bahas Serangan Israel terhadap Fasilitas Medis di Jalur Gaza

Sami al-Arian, direktur Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Sabahattin Zaim Istanbul, mengatakan Hamas mungkin bersedia mencabut salah satu tuntutan utamanya – penarikan segera semua pasukan Israel dari Gaza.

"Ada banyak tekanan dari para mediator – khususnya Qatar dan Mesir – untuk bersikap fleksibel terhadap persyaratan ini," katanya kepada Al Jazeera.

“Mereka telah meyakinkan kelompok perlawanan, Hamas dan kelompok lainnya, bahwa pada akhirnya Israel akan mundur,” jelas dia.

Sebagai informasi, saat kekerasan berkecamuk di Jalur Gaza, Hamas mengatakan negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dilanjutkan di Qatar pada Jumat malam untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas