Ketika Negosiasi Gencatan Senjata Akan Dilanjutkan, Israel Malah Bom Gaza hingga Tewaskan 30 Orang
Negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dalam perang Gaza akan dilanjutkan di Qatar.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Kelompok militan, yang melakukan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan memicu perang Gaza, mengatakan pembicaraan akan “difokuskan untuk memastikan kesepakatan mengarah pada penghentian permusuhan sepenuhnya (dan) penarikan pasukan pendudukan”.
Mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah terlibat dalam pembicaraan bolak-balik selama berbulan-bulan antara Israel dan Hamas yang gagal mengakhiri perang selama hampir 15 bulan.
Salah satu hambatan utama terhadap kesepakatan tersebut adalah keengganan Israel untuk menyetujui gencatan senjata yang berkelanjutan.
Pada Kamis (2/1/2025), kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah mengizinkan negosiator Israel untuk melanjutkan pembicaraan di Doha.
Sementara itu, militan menembakkan tiga roket dari Gaza ke Israel, kata militer Israel.
Peluncuran semacam itu sudah jauh lebih jarang terjadi dibandingkan pada awal perang, tetapi semakin intensif sejak akhir Desember saat Israel terus melancarkan serangan selama tiga bulan di wilayah utara.
Tentara Israel telah melakukan pemboman intensif di Gaza utara sejak 6 Oktober, dengan alasan bahwa hal itu merupakan upaya untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali.
Baca juga: Tentara Israel Serbu Rumah Sakit Indonesia di Gaza Paksa Evakuasi, Incar Benteng Medis Terakhir
Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel
Setidaknya 150 orang tewas dalam dua hari serangan udara hebat di Gaza, termasuk setidaknya 73 orang pada hari Jumat dan 77 orang yang dikonfirmasi pada hari Kamis.
Amnesty International mengatakan penahanan Israel terhadap direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia, merupakan simbol dari “niat genosida” dalam upaya Israel yang lebih luas untuk “memusnahkan” sektor perawatan kesehatan Gaza.
Saat perundingan dilanjutkan di Qatar, pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan kelompok Palestina itu serius tentang kesepakatan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan mengembalikan penduduk daerah kantong itu ke rumah mereka.
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan badan dunia itu mencatat 136 serangan Israel terhadap 27 fasilitas kesehatan di Gaza, yang menyebabkan “kematian dan kehancuran yang signifikan”.
Serangan Israel terus berlanjut di Gaza sepanjang malam, termasuk serangan terhadap kendaraan sipil dekat Khan Younis yang menewaskan enam orang, dan serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza yang menewaskan satu keluarga beranggotakan tiga orang.
Baca juga: Israel Janjikan Rp 2,4 Triliun untuk Membentuk Persepsi Internasional di Tengah Genosida Warga Gaza
Sumber-sumber medis di daerah kantong yang terkepung itu mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah korban tewas gabungan akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Jumat telah meningkat menjadi sedikitnya 73 orang.
Seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser di Gaza mengatakan, ia memperkirakan akan lebih banyak anak yang mencari perawatan untuk hipotermia akan dirawat di fasilitas tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.