Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Chairman Perusahaan Raksasa Jepang Sebut Presiden AS Joe Biden Lakukan Intervensi Politik Ilegal

Presiden McCall dari USW dari kelompok pekerja AS,  United Steel Workers, dan Cleveland Cliffs sebut Biden telah melakukan langkah intervensi ilegal

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Chairman Perusahaan Raksasa Jepang Sebut Presiden AS Joe Biden Lakukan Intervensi Politik Ilegal
Richard Susilo
Chairman Nippon Steel Hashimoto Eiji dalam jumpa pers Selasa ini (7/1/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -   Chairman perusahaan raksasa Jepang Nippon Steel, Hashimoto Eiji tegas menyatakan apa yang dilakukan Presiden AS Joe Biden menentang pengambil alihan US Steel oleh Nippon Steel adalah suatu intervensi politik yang ilegal dan yakin akan menang dalam pengadilan.

Nippon  Steel telah mengajukan gugatan terhadap Presiden Biden dan lainnya yang berusaha untuk mencabut perintah larangan, mengklaim bahwa larangan Presiden Biden atas rencana akuisisi US Steel, pembuat baja utama Amerika, adalah intervensi politik ilegal. 

"Kami tidak akan pernah menyerah, dan yang dilakukan Presiden AS Biden tersebut adalah hal yang ilegal dilakukannya," tegas Hashimoto dalam jumpa pers Selasa (7/1/2025).

Selain itu Hashimoto juga mengarah kepada perintah eksekutif  (Presiden Joe Biden) tanpa menerapkan prosedur peninjauan CFIUS (Committee on Foreign Investment in the United States) dengan benar karena campur tangan politik ilegal Presiden Biden, "Hal  itu jelas  tidak dapat diterima sama sekali," tegas Hashimoto.

Selain itu, Presiden McCall dari USW dari kelompok pekerja AS,  United Steel Workers, dan Cleveland Cliffs, produsen pesaing, mengklaim bahwa Presiden Biden telah melakukan langkah intervensi secara ilegal.

Mengenai rencana akuisisi, dia berkata, "Saya percaya bahwa itu akan berkontribusi untuk memperkuat keamanan nasional Amerika Serikat, jadi saya tidak akan pernah menyerah untuk menjalankan bisnis di Amerika Serikat, dan pandangan saya adalah bahwa tidak ada alasan untuk menyerah, dan ini adalah pandangan yang telah disepakati oleh Japan Steel dan US Steel,"  tegas Hashimoto lagi.

Baca juga: Jelang Akhir Jabatan, Biden Blokir Rencana Nippon Steel Akuisisi Raksasa Baja AS Rp241 Triliun

Kedua pihak menurutnya tetap akan melakukan akuisisi dengan baik karena telah disepakati bersama.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, ketika ditanya tentang kemungkinan memenangkan kasus di pengadilan, Hashimoto hanya berkata, "Karena masih di masa depan, ini bukan waktunya untuk mengatakan berapa persentase probabilitas atau periode berapa nantinya."

Mengingat pemerintahan baru yang akan dibentuk di AS, Hashimoto mengatakan, "Jika kami memenangkan kasus ini, kami harus memulai dari awal karena ini adalah gugatan yang meminta kami untuk mengulang tinjauan CFIUS.

Ini akan dilakukan oleh administrasi baru, anggota baru, dengan prosedur yang benar. Tentu saja, saya akan berusaha memberikan  pemahaman kepada mereka dengan menjelaskan konten ini kepada pemerintahan baru dan anggota baru bahwa konten ini akan berkontribusi kepada Amerika Serikat.

 Presiden terpilih Trump ingin membuat industri manufaktur lebih kuat lagi. Dia ingin memberi pekerja manufaktur kehidupan yang sejahtera dan masa depan yang cerah sekali lagi,

"Hal ini jelas sejalan dengan tujuan dari kebijakan ini, dan saya yakin bahwa kami akan dapat memperoleh pemahaman dari mereka  menjelaskannya dengan benar," tambahnya.

Diskusi mengenai Nippon Steel juga dilakukan di wag Pencinta Jepang gratis email ke: tkyjepang@gmail.com (Tribunnews.com/Richard Susilo) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas