Jika Hamas Belum Bebaskan Sandera Tanggal 20 Januari, Trump: Neraka Akan Berkobar di Timur Tengah
Donald Trump mengatakan neraka bisa berkobar di Timur Tengah jika Hamas tak segera melepaskan sandera.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNENNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam Hamas yang masih menyandera sejumlah warga Israel di Jalur Gaza.
Trump mengatakan neraka bisa berkobar di Timur Tengah jika Hamas tak segera melepaskan sandera.
“Jika mereka (para sandera) tidak kembali saat saya sudah menjabat (sebagai Presiden), semua neraka akan berkobar di Timur Tengah,” ujar Trump kepada wartawan di Mar-a-Lago hari Selasa, (7/1/2024), dikutip dari Al Awsat.
“Dan itu tak akan bagis bagi Hamas, dan tegasnya itu tidak akan bagus bagi semua orang. Semua neraka akan berkobar. Saya tak perlu berkata-kata lagi, tetapi begitulah.”
Dia tidak menyampaikan apa yang bakal dilakukannya jika sandera belum kembali saat dia menjabat.
Trump sendiri akan kembali berkantor di Gedung Putih mulai tanggal 20 Januari nanti atau kurang dari dua minggu lagi.
“Mereka (Hamas) seharusnya tak pernah mengambil mereka (sandera),” ucap Trump.
“Seharusnya tidak ada serangan tanggal 7 Oktober. Orang-orang melupakan itu. Tetapi ada, dan banyak orang yang tewas.”
Politikus kontroversial itu lalu mengundang Steve Witkoff untuk berbicara kepada wartawan. Witkoff ditunjuk sebagai utusan Trump untuk Timur Tengah.
“Jadi, saya pikir kita membuat banyak kemajuan, dan saya tak ingin berkata terlalu banyak karena saya kira mereka menjalankan kerja mereka dengan sangat baik di Doha,” kata Witkoff.
Witkoff baru saja tiba dari Doha, Qatar. Di sana delegasi Israel dan Hamas bergenosiasi tentang gencatan senjata.
Baca juga: Perlawanan Palestina Tewaskan Beberapa Tentara Israel di Gaza Utara saat Genosida Masuki Bulan Ke-15
Dia mengklaim red lines atau batas-batas toleransi yang ditetapkan Trump telah mendorong adanya negosiasi di Doha.
Witkoff menyebut Trump telah memberinya banyak kewenangan untuk berbicara atas nama dirinya.
“Saya pikir mereka (para pemimpin Hamas) mendengarnya dengan keras dan jelas,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.