TRIBUNNEWS.COM - Ukraina melancarkan serangan jauh di dalam wilayah Rusia yang membakar depot minyak di Kota Engels, Rabu (8/1/2025).

Depot minyak tersebut, menjadi lokasi pangkalan udara untuk pesawat pembom nuklir Rusia, kata militer Ukraina.

Gubernur wilayah Rusia mengatakan, Engels dan Saratov, di sisi berlawanan dari sungai Volga, telah menjadi sasaran "serangan pesawat nirawak massal".

Selain itu, ada kebakaran di lokasi industri, yang tidak disebutkan namanya.

Militer Ukraina melaporkan beberapa ledakan dan kebakaran besar di depot minyak "Kristal", yang katanya menyediakan bahan bakar untuk lapangan terbang militer "Engels-2".

"Serangan itu menciptakan masalah logistik yang serius bagi penerbangan strategis penjajah Rusia dan secara signifikan mengurangi kemampuan mereka untuk menyerang kota-kota Ukraina yang damai dan objek sipil," kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di Telegram, Rabu, dilansir Al Arabiya.

Laporan berita Rusia juga mengatakan, kebakaran di Engels terjadi di fasilitas minyak.

Video dan foto yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan kebakaran besar yang membakar dengan api oranye.

Reuters dapat memverifikasi lokasi di zona industri Engels, berdasarkan citra satelit.

"Ada cukup pasukan dan sumber daya untuk melokalisasi api," kata Roman Busargin, gubernur daerah, memposting di Telegram.

Beberapa warga Engels mengunggah di ruang obrolan Telegram bahwa mereka mendengar puluhan ledakan.

Baca juga: Mirnograd Dapat Limpahan Pasukan Rusia Dari Kurakhovo, Benteng Terakhir Donetsk Makin Genting

Pihak berwenang memberi tahu orang-orang untuk tidak panik dan menginstruksikan mereka untuk tidak mengambil gambar atau video pesawat nirawak.

Menimbulkan Masalah Logistik

Gubernur wilayah Saratov, Roman Busargin, mengatakan pabrik industri yang tidak disebutkan namanya di Engels mengalami kerusakan akibat jatuhnya puing-puing pesawat tak berawak yang memicu kebakaran, tetapi tidak ada yang terluka.

"Kerusakan pangkalan minyak tersebut menimbulkan masalah logistik yang serius bagi penerbangan strategis penjajah Rusia dan secara signifikan mengurangi kemampuan mereka untuk menyerang kota-kota Ukraina yang damai dan objek-objek sipil. Akan dilanjutkan," kata pernyataan dari Staf Umum Ukraina, dikutip dari AP News.