Polisi Sebut Ledakan Cybertruck Pakai ChatGPT, AI Ikut Bantu Pelaku Jawab Pertanyaan Seputar Bom
Kepolisian Las Vegas menyebut pelaku ledakan Cybertruck di Trump International Hotel gunakan Chat GPT untuk rancang aksi terornya
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru terkait pengemudi mobil listrik Tesla Cybertruck yang meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas pada Hari Tahun Baru lalu (1/1/2025) terus terkuat.
Terbaru, Kepolisian Las Vegas menyebut pelaku serangan diketahui menggunakan chatbot populer ChatGPT untuk merencanakan aksi terorisnya.
Hal ini diungkapkan Sheriff Kevin McMahill dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas kepada wartawan pada hari Selasa waktu setempat (7/1/2025).
Melalui penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan sejumlah bukti bahwa tersangka yang diidentifikasi sebagai pria berusia 37 tahun bernama Matthew Livelsberger ini diketahui menggunakan ChatGPT untuk merancang beberapa hal dalam aksi terorisnya.
Satu di antara pertanyaan yang ia tanyakan ke ChatGPT adalah cara mencoba menghitung jumlah bahan peledak yang diperlukan untuk memicu ledakan, menurut Kepolisian Las Vegas.
Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas pada hari Selasa menyatakan bahwa ledakan Cybertruck ini merupakan insiden pertama di wilayah Amerika Serikat di mana ChatGPT digunakan untuk merakit perangkat peledak.
Para pengkritik kecerdasan buatan telah memperingatkan bahwa teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya, dan serangan di Las Vegas ini dapat menambah kritik tersebut.
"Yang perlu diperhatikan, kami juga memiliki bukti yang jelas dalam kasus ini bahwa tersangka menggunakan kecerdasan buatan ChatGPT untuk membantu merencanakan serangannya," kata Sheriff Kevin McMahill dalam konferensi pers.
"Ini adalah insiden pertama yang saya ketahui di wilayah Amerika Serikat di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang merakit perangkat tertentu," tambah McMahill.
Menanggapi kabar tersebut, perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI pun turut buka suara.
Melalui rilisnya, OpenAI menyatakan bahwa pihak perusahaan berkomitmen untuk memastikan alat AI yang mereka produksi digunakan secara bertanggung jawab.
Baca juga: Fakta Baru Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump, Pelaku Pakai ChatGPT
Selain itu, OpenAI juga menegaskan komitmennya untuk merancang model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang mereka buat untuk menolak instruksi yang berbahaya.
"Dalam kasus ini, ChatGPT merespons dengan informasi yang sudah tersedia secara publik di internet dan memberikan peringatan terhadap aktivitas berbahaya atau ilegal," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan yang dikutip oleh Axios.
Pesan Terakhir Pelaku Terungkap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.