Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panas, Trump dan Harris Adu Pendapat soal Israel dalam Debat Pilpres AS Pertama

Dalam debat pertama Pilpres AS, Donald Trump dan Kamala Harris saling tuduh hingga melontarkan sindiran selama lebih dari 90 menit.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Panas, Trump dan Harris Adu Pendapat soal Israel dalam Debat Pilpres AS Pertama
Tangkapan Layar Video X/Twitter
Donald Trump dan Kamala Harris dalam Debat Pilpres AS 2024 pada hari Selasa (10/9/2024) 

TRIBUNNEWS.COM - Debat presiden pertama antara Donald Trump dan Kamala Harris digelar pada Selasa (10/9/2024) malam waktu setempat.

Dalam debat pertama tersebut, keduanya saling tuduh hingga melontarkan sindiran selama lebih dari 90 menit.

Trump dan Harris dengan cepat menyelami isu-isu kontroversial, mulai dari migrasi dan fracking hingga perang Israel di Gaza.

Saat membahas terkait Konflik Palestina dan Israel, Harris dengan tegas ingin mengakhiri perang di Gaza.

Ia juga ingin adanya pembebasan sandera.

Menurutnya, banyak warga Palestina yang tidak bersalah harus terbunuh akibat serangan Israel.

"Benar juga bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh. Anak-anak, ibu-ibu. Yang kami tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Harris menegaskan bahwa cara yang paling tepat untuk mengakhiri perang di Gaza adalah gencatan senjata.

"Perang ini harus segera diakhiri. Dan cara mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata, dan kita harus membebaskan para sandera. Kami akan terus bekerja sepanjang waktu untuk itu," katanya.

Namun hal tersebut langsung disangkal oleh Trump.

Menurut Trump apabila Harris memimpin AS, maka perang di Gaza dan Ukraina tidak akan selesai.

"Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang," katanya.

Baca juga: Trump: Jika Saya Tidak Menang di Pilpres AS 2024, Israel akan Hancur!


Tidak hanya itu, Trump juga menuduh Harris memiliki sikap anti-Israel.

"Dia membenci Israel," kata Trump, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Menurut Trump, Harris sangat terlihat jika dirinya membenci Israel, terutama ketika wakil presiden AS tersebut tidak ingin bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Dia bahkan tidak mau bertemu dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu ketika dia pergi ke Kongres untuk menyampaikan pidato yang sangat penting," lanjutnya.

Selain itu, Trump juga menuduh Harris membenci penduduk Arab.

"Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci penduduk Arab," kata Trump.

"Karena seluruh tempat itu akan hancur: orang Arab, orang Yahudi, Israel. Israel akan lenyap," tambahnya.

Namun tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Harris.

"Itu sama sekali tidak benar," tegasnya.

Harris menjelaskan bahwa dirinya sudah sejak lama mendukung Israel.

"Seluruh karier dan hidup saya mendukung Israel dan rakyat Israel," jelasnya.

Perdebatan yang memanas antara dua kandidat ini diakhiri dengan para kandidat yang saling menggambarkan satu sama lain sebagai pemimpin buruk yang tidak seharusnya dipilih.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.000 orang.

Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 95.000 warga Palestina.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Pilpres AS, Kamala Harris, Donald Trump dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas