Jika Hari Ini Perang, Jerman Akan Kalah Lawan Rusia, Teknologi Militernya Ketinggalan 10 Tahun
Jerman sepertinya tidak akan mampu melawan Rusia jika terjadi konflik atau perang antara kedua negara dalam waktu dekat.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Jerman sepertinya tidak akan mampu melawan Rusia jika terjadi konflik atau perang antara kedua negara dalam waktu dekat. Analisis tersebut merujuk pada laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Kiel Institute for the World Economy (IfW) yang dirilis pada Senin awal pekan ini.
IfW menyatakan, teknologi militer yang dimiliki Angkatan Bersenjata Republik Federal Jerman, Bundeswehr, dinilai sudah ketinggalan 10 tahun jika dibandingkan dengan teknologi militer Rusia,
Meskipun ada sejumlah janji yang sudah dibuat pemerintahan Kanselir Olaf Scholz, sistem pengadaan militer Jerman dinilai masih “rumit” dan belanja pertahanan “sangat tidak memadai.”
IfW selama ini dikenal sebagai salah satu lembaga pemikir ekonomi terkemuka di Jerman. Mereka menilai, Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr masih jauh di bawah standar kapasitas dua dekade lalu.
Jumlah pesawat tempur yang dimiliki Bundeswehr Jerman telah berkurang setengahnya dan jumlah tank tempur telah berkurang dari hampir 2.400 menjadi hanya 339.
Angka yang disajikan oleh lembaga tersebut juga menunjukkan bahwa negara tersebut hanya memiliki 12 sistem pertahanan udara.
Pada tahun 2022, Scholz mengumumkan ‘Zeitenwende’ – sebuah titik balik bersejarah bagi Jerman – ketika pemerintah koalisinya mengumumkan rencana senilai €100 miliar untuk memodernisasi militer.
Dana modernisasi khusus akan habis pada tahun 2028, ketika Jerman berharap dapat memenuhi rekomendasi NATO untuk membelanjakan 2 persen PDB Jerman untuk sektor pertahanan.
Berlin juga bergabung dengan AS dan negara-negara Barat lainnya dalam memasok bantuan militer ke Kiev di tengah konfliknya dengan Moskow.
Menurut presiden IfW Moritz Schularick, ‘Zeitenwende’ “sejauh ini terbukti hanya retorika kosong.” Laporan tersebut mengecam sistem pengadaan pertahanan Jerman sebagai sistem yang sangat lambat dan mahal.
Jerman membutuhkan waktu rata-rata lebih dari satu dekade untuk kembali mencapai kondisi seperti pada tahun 2004, kata laporan itu. Dalam hal artileri, dibutuhkan waktu hampir satu abad, menurut perkiraan.
Untuk saat ini, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut dinilai “hampir tidak mampu mengganti senjata” yang disumbangkannya ke Kiev, kata IfW.
Baca juga: Disanksi Inggris, Prancis, dan Jerman Terkait Pengiriman Rudal ke Rusia, Iran Ancam Akan Membalas
Stok sistem pertahanan udara dan howitzer Bundeswehr juga anjlok akibat berlanjutnya bantuan militer ke Ukraina, tambahnya.
Awal tahun ini, Reuters melaporkan bahwa Berlin akan memotong setengah bantuan ini pada tahun 2025 untuk mengatasi defisit anggaran federal.