Ukraina dapat Lampu Hijau Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh
Ukraina hampir memperoleh izin dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Ukraina hampir memperoleh izin dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Rusia dengan persenjataan jarak jauh yang dipasok barat.
Laporan tersebut muncul saat Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy berada di Kyiv Ukraina minggu ini.
Ini menandai kunjungan bersama pertama selama lebih dari satu dekade.
Kyiv telah lama mendesak sekutu Baratnya, termasuk AS, untuk mengizinkannya menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia menggunakan persenjataan seperti ATACMS yang dipasok AS.
Ini merupakan rudal balistik yang diluncurkan dari darat.
Permintaan tersebut sejauh ini ditolak karena kekhawatiran bahwa pemberian izin kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia akan meningkatkan konflik dengan Rusia.
Pada hari Selasa, Juliegrace Brufke, reporter Axios di Capitol Hill, mewawancarai Ketua Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul mengenai masalah tersebut.
"Saya berbicara dengan Blinken dua hari yang lalu, dan dia bepergian dengan mitranya dari Inggris ke Kyiv pada dasarnya untuk memberi tahu mereka bahwa mereka akan mengizinkan mereka [untuk menyerang Rusia dengan ATACMS," kata McCaul kepada Brufke, tulisnya dalam sebuah posting di X (twitter).
Politico, mengutip seorang pejabat Barat dan dua orang yang mengetahui diskusi tersebut, melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang menyelesaikan rencana untuk memperluas lokasi di mana militer Ukraina dapat menyerang di dalam Rusia dengan senjata jarak jauh.
The Guardian melaporkan pada hari Rabu bahwa sumber-sumber pemerintah telah mengisyaratkan bahwa keputusan telah dibuat untuk mengizinkan militer Kyiv menggunakan rudal jelajah Storm Shadow pada target-target di dalam Rusia.
Juru Bicara Istana Kremlin Rusia Dmitry Peskov mengatakan dalam jumpa pers bahwa "semua keputusan ini telah dibuat,".
"Hal ini dapat diasumsikan dengan tingkat probabilitas yang tinggi," katanya kepada wartawan dikutip dari TASS.
"Saat ini, media hanya melakukan kampanye informasi semacam itu untuk memformalkan keputusan yang telah dibuat."
Peskov melanjutkan, "Keterlibatan AS dan negara-negara Eropa dalam konflik seputar Ukraina bersifat langsung, segera, dan setiap langkah baru meningkatkan tingkat keterlibatan ini."