Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri Masuk Legiun Perang, Janjikan Hadiah Liburan ke Negara Lain

Militer Kiev mulai memanggil warganya yang berada di luar negeri untuk bergabung menjadi prajurit untuk bertempur melawan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri Masuk Legiun Perang, Janjikan Hadiah Liburan ke Negara Lain
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Pasukan Ukraina di Donetsk. Militer Kiev memanggil warga Ukraina di luar negeri untuk bergabung dalam legiun UKraina.. 

TRIBUNNEWS.COM -- Militer Kiev mulai memanggil warganya yang berada di luar negeri untuk bergabung menjadi prajurit untuk bertempur melawan Rusia.

Pemerintah menjanjikan gaji sebesar 190 ribu hryvnia atau setara Rp71 juta dan bisa liburan ke luar negeri.

Para warganya yang saat ini berada di luar negeri mulai mendapatkan pesan yang menyerukan agar bergabung dengan legiunn Ukraina.

Baca juga: Keputusan Ukraina Menyerang Wilayah Rusia Sedang Dipersiapkan

Legiun ini disebut sebagai unit sukarelawan Angkatan Bersenjata Ukraina yang dibentuk dari warga Ukraina di luar negeri.

Media Ukraina, Strana menyebutkan bahwa pesan tersebut dikirimkan melalui email atas nama aplikasi Reserve+ kepada pengguna yang terdaftar di dalamnya.

"Teknologi Barat, pelatihan di negara-negara NATO, komandan tempur Ukraina, dan orang-orang yang berpikiran sama - inilah Legiun Ukraina, tempat setiap orang dapat menemukan posisi di bidang spesialisasi mereka," kata pernyataan itu.

Pesan tersebut berisi tautan yang mengarah ke situs web legiun, tempat Anda dapat melamar.

Berita Rekomendasi

Militer Ukraina juga menjelaskan, para sukarelawan yang mendaftar dan memenuhi syarat, maka akan dilatih di pangkalan NATO di Polandia selama 35 hari dengan pelatihan militer dasar.

Kemudian mereka akan mendapatkan pelatihan profesional dan kordinasi tempur antara 15 hari hingga 30 hari.

Pada saat yang sama, banyak penerima surat mencatat bahwa sistem Gmail mengirim pesan-pesan ini ke spam secara default.

Baca juga: Jika Hari Ini Perang, Jerman Akan Kalah Lawan Rusia, Teknologi Militernya Ketinggalan 10 Tahun

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan bahwa ribuan Ukraina Polandia telah dilatih di Polandia untuk mendapatkan kemampuan bertempur sebelum dikirim ke garis depan.

"Yang menarik adalah banyak dari mereka benar-benar ingin melayani dan merotasi rekan senegaranya, tetapi mereka berkata: kami tidak ingin dikirim ke medan perang tanpa pelatihan dan perlengkapan yang memadai," kata Sikorski.

Ukraina saat ini sangat membutuhkan kesediaan warga negaranya pria dan berusia militer untuk ikut angkat senjata membela negara.

Kekalahan demi kekalahan Ukraina membuat pasukan mereka berkurang drastis. Karenanya, militer Ukraina terus berusaha menggenjot jumlah sukarelawan untuk berperang melawan Rusia.

Akan tetapi jumlah personel yang telah mendaftar dan sedang menjalani pelatihan belum juga terungkap, sepertinya Ukraina masih merahasiakannya.

Sementara Rusia sendiri saat ini diberitakan telah berhasil menambah jumlah tentara mobilisasinya hingga 190 ribu personel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas