Bantah Klaim Israel, PBB: Tidak Ada Bukti Keterlibatan Hamas di Sekolah Penampungan UNRWA Gaza
PBB dengan tegas membantah klaim Israel soal pejuang Hamas yang berada di sebuah sekolah Gaza yang dikelola oleh UNRWA pada Kamis (12/9/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - PBB dengan tegas membantah klaim Israel soal pejuang Hamas yang berada di sebuah sekolah Gaza yang dikelola oleh UNRWA pada Kamis (12/9/2024).
Melalui pernyataan pers, juru bicara PBB Stephane Dujarric dengan tegas mengatakan klaim Israel tidak dapat dibuktikan.
"Jika itu digunakan dengan maksud jahat, kami pasti sudah tahu. Tidak ada bukti yang mendukung hal itu," katanya, dikutip dari The New Arab.
Sebelumnya, Israel menuduh Hamas bersembunyi di sekolah al-Jaouni yang dikelola UNRWA.
Kemudian Israel membombardir sekolah yang menampung 12.000 warga Gaza tersebut pada hari Rabu (11/9/2024).
Pemboman Israel ini menewaskan 18 orang dan melukai banyak lainnya.
Dari jumlah korban tewas, 6 di antaranya merupakan staf UNRWA,termasuk manajer tempat penampungan UNRWA di daerah tersebut.
"Kami berusaha untuk mencapai keseimbangan antara melindungi staf kami dan menyediakan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guterres geram dan mengatakan bahwa pemboman ini adalah pelanggaran Internasional oleh Israel.
"Apa yang terjadi saat ini benar-benar tidak dapat diterima. Pelanggaran dramatis terhadap hukum humaniter internasional ini harus dihentikan sekarang juga," imbuhnya.
Ini menandai kelima kalinya Israel melancarkan serangan dengan menargetkan sekolah yang menjadi tempat mengungsi ribuan warga Gaza.
Melalui postingan di X, UNRWA mengatakan bahwa saat ini tidak ada tempat yang aman di Gaza.
"Tidak ada yang aman di Gaza. Tidak ada yang selamat," katanya dalam sebuah posting di X.
Baca juga: 6 Fakta Tewasnya 6 Staf UNRWA di Gaza: Kronologi dan Keterangan Saksi hingga Reaksi PBB
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan dari lokasi serangan bahwa akibat pemboman Israel membuat kerusakan luar biasa di sekolah.