Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas Topan Yagi di Vietnam Jadi 226 Orang, 104 Masih Hilang dan 800 Lainnya Terluka

Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Vietnam, kini bertambah menjadi 226 orang per Kamis (12/9/2024).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Korban Tewas Topan Yagi di Vietnam Jadi 226 Orang, 104 Masih Hilang dan 800 Lainnya Terluka
Kolase Tribunnews.com
Korban Tewas Topan Yagi di Vietnam Jadi 226 Orang, 104 Masih Hilang, dan 800 Lainnya Terluka. Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Vietnam, kini bertambah menjadi 226 orang per Kamis (12/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat Topan Yagi yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Vietnam, kini bertambah menjadi 226 orang per Kamis (12/9/2024) waktu setempat.

Sedikitnya 104 orang lainnya masih hilang, menurut Badan Penanggulangan Bencana Pemerintah Vietnam.

Lalu, sekitar 800 orang terluka akibat bencana ini, CNN melaporkan.




Badai tersebut, yang merupakan badai terkuat yang melanda negara di kawasan Asia Tenggara tersebut dalam beberapa dekade.

Topan Yagi kini telah melemah, tetapi warga masih berjuang melawan tanah longsor dan banjir bandang, Sky News melaporkan.

Sampai hari ini, evakuasi besar-besaran masih berlangsung.

Orang-orang dengan putus asa mengarungi air berlumpur setinggi pinggang agar bisa mencapai tempat aman.

BERITA TERKAIT

Pemerintah kota Hanoi sebelumnya juga telah mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Red River yang meluap.

Di Vietnam utara tanah longsor dan banjir bandang masih merendam sejumlah wilayah.

Banjir juga masih terjadi di beberapa distrik di ibu kota Hanoi.

Ketinggian air di Red River sempat naik ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir, dikutip dari kanal YouTube Channel News Asia.

Baca juga: Topan Yagi: Korban Tewas Mencapai 197 Orang di Vietnam, 128 Lainnya Menghilang

"Banyak kesedihan di kota ini dan kekhawatiran menjelang malam,"

"Banyak orang yang hampir tidak memiliki apa pun, kini kehilangan segalanya," kata CEO Yayasan Anak-anak Blue Dragon, Skye Maconachie.

Hal senada diungkap warga di Provinsi Thai Nguyen, Hoang Van Ty.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas