Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vladimir Putin Ingatkan Amerika Cs Tidak Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Rudal jarak jauh buatan AS dan Storm Shadows Inggris ini punya kemampuan menjangkau jauh ke dalam  wilayah Rusia.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Vladimir Putin Ingatkan Amerika Cs Tidak Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina
Sputnik/POOL
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA -  Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihak Barat (Amerika Serikat/AS dan sekutunya) akan berperang langsung dengan Rusia jika mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.

Putin berpendapat jika pihak Barat melakukan itu akan mengubah sifat dan cakupan konflik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah memohon kepada sekutunya di barat selama berbulan-bulan untuk membiarkan negaranya menembakkan rudal jarak jauh  termasuk rudal ATACMS ke Rusia.

Rudal jarak jauh buatan AS dan Storm Shadows Inggris ini punya kemampuan menjangkau jauh ke dalam  wilayah Rusia.

Vladimir Putin mengancam akan menyeret negara yang memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh langsung ke dalam perang.

Apalagi karena data penargetan satelit dan pemrograman aktual jalur penerbangan rudal harus dilakukan oleh personel militer NATO.

Karena Ukraina tidak memiliki kemampuan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Jadi ini bukan masalah mengizinkan rezim Ukraina menyerang Rusia dengan senjata ini atau tidak. Ini masalah memutuskan apakah negara-negara NATO terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak," kata Putin kepada TV pemerintah Rusia,  Kamis (12/9/2024).

"Jika keputusan ini diambil, itu berarti tidak lain dari keterlibatan langsung negara-negara NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina. Ini akan menjadi partisipasi langsung mereka, dan ini tentu saja akan mengubah esensi dan sifat konflik secara signifikan," katanya.

Rusia akan dipaksa untuk mengambil apa yang disebut Putin sebagai "keputusan yang tepat" berdasarkan ancaman baru.

Ia tidak menjelaskan secara rinci tindakan apa saja yang dimaksud.

Akan tetapi Putin pernah berbicara tentang pilihan mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan senjata Rusia untuk menyerang target-target Barat di luar negeri dan pada bulan Juni berbicara tentang penempatan rudal konvensional dalam jarak serang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa.

Rusia, negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia, juga sedang dalam proses merevisi doktrin nuklirnya - kondisi yang memungkinkan Moskow menggunakan senjata nuklir .

Putin ditekan oleh seorang pengamat kebijakan luar negeri yang berpengaruh untuk mengubahnya guna menyatakan kesediaan Rusia menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara yang "mendukung agresi NATO di Ukraina."

Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Ayatollah Khamenei.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Ayatollah Khamenei. (Dok. Kremlin)

Rusia saat ini juga tengah mengadakan latihan angkatan laut besar-besaran dengan China dan mempertimbangkan pembatasan ekspor komoditas utama.

Barat membahas apakah mereka harus mengizinkan Kyiv menggunakan senjata jarak jauhnya untuk menyerang Rusia sebagai bagian dari jawaban atas apa yang mereka katakan sebagai eskalasi perang oleh Moskow, yang menurut mereka telah menerima rudal balistik dari Iran.

Teheran mengatakan klaim tersebut adalah "propaganda yang buruk".

Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022 dengan puluhan ribu tentara, memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak puncak Perang Dingin.

Putin menggambarkan konflik itu sebagai bagian dari pertempuran eksistensial dengan Barat yang sedang merosot dan dekaden, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia setelah Tembok Berlin runtuh pada tahun 1989 dengan melanggar apa yang dianggapnya sebagai wilayah pengaruh Moskow, termasuk Ukraina.

Barat dan Ukraina menggambarkan invasi tersebut sebagai perampasan tanah ala kekaisaran dan telah bersumpah untuk mengalahkan Rusia di medan perang. Rusia menguasai lebih dari 18 persen wilayah Ukraina.

Sumber: Reuters/TASS

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas