CENTCOM: 4 Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan di Irak Barat Bulan Lalu
Pada Jumat (13/9/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengonfirmasi bahwa pasukannya dan Irak melakukan serangan di Irak Barat akhir bulan lalu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengonfirmasi pasukannya dan Irak melakukan serangan di Irak Barat akhir bulan lalu, Jumat (13/9/2024).
CENTCOM mengidentifikasi keempat pemimpin ISIS tersebut sebagai:
- Ahmad Hamid Husayn Abd-al-Jalil al-Ithawi, yang bertanggung jawab atas semua operasi ISIS di Irak.
- Abu Hammam, yang mengawasi semua operasi di bagian barat Irak.
- Abu-'Ali al-Tunisi, yang mengawasi pengembangan teknis.
- Shakir Abud Ahmad al-Issawi, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Irak barat.
Dalam rilis berita yang dibagikan, Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla mengaku akan terus berkomitmen untuk mengalahkan ISIS yang menjadi ancaman bagi AS, sekutu, dan stabilitas regional.
"AS, bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Irak, melakukan serangan di Irak bagian barat pada tanggal 29 Agustus,"
Operasi tersebut menewaskan lebih dari selusin anggota ISIS.
"(Mereka) bersenjatakan berbagai senjata, granat, dan sabuk peledak 'bunuh diri'," kata CENTCOM sebelumnya.
Ada sedikitnya tujuh tentara AS juga terluka selama penyerbuan tersebut.
Baca juga: Komandan CENTCOM AS Kunjungi Israel 2 Kali dalam Seminggu, Sibuk Atur Strategi Lawan Iran
CENTCOM mengatakan saat itu tidak ada indikasi adanya korban sipil.
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Irak telah menunda pengumuman tanggal berakhirnya kehadiran koalisi militer pimpinan AS di negara itu, CNN sebelumnya melaporkan .
AS saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak yang telah beroperasi di sana dalam kapasitas “memberikan nasihat dan bantuan” sejak Desember 2021, ketika militer AS mengumumkan berakhirnya peran tempurnya di negara tersebut.
Kawasan ini tengah bergulat dengan perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung dan terbunuhnya seorang pemimpin politik Hamas di Teheran pada bulan Juli, yang membuat AS dan Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan mengirim satu kelompok penyerang kapal induk, satu skuadron pesawat tempur, dan kapal perang tambahan ke Timur Tengah sebagai persiapan untuk kemungkinan pembalasan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memesan satu kapal selam berpeluru kendali dan mempercepat kedatangan kelompok penyerang kapal induk ke wilayah tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)