Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebanon Umumkan 37 Orang Tewas akibat Ledakan Pager-Walkie Talkie Hizbullah, 2.931 Lainnya Luka-luka

Sebanyak 37 orang tewas setelah pager dan walkie talkie Hizbullah meledak di Lebanon.

Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Lebanon Umumkan 37 Orang Tewas akibat Ledakan Pager-Walkie Talkie Hizbullah, 2.931 Lainnya Luka-luka
MNA/Tangkap Layar
Serpihan alat komunikasi Hizbullah Lebanon yang meledak. Sebanyak 37 orang tewas setelah pager dan walkie talkie Hizbullah meledak di Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengumumkan sebanyak 37 orang tewas setelah perangkat genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak di Lebanon.

Sekitar 3.000 pager yang dibawa oleh anggota Hizbullah berbunyi beberapa kali sebelum meledak secara bersamaan pada Selasa (17/9/2024).

Sementara, terjadi serangan melibatkan radio genggam atau walkie talkie di Lebanon pada Rabu (18/9/2024).

Serangan yang terjadi di Lebanon tersebut dituduhkan kepada Israel.

Dilansir Arab News, sebanyak 2.931 orang dilaporkan luka-luka.

Firass Abiad menyampaikan, sebanyak 12 orang tewas pada hari Selasa.

Kemudian, sebanyak 25 orang tewas pada hari Rabu.

Berita Rekomendasi

Data ini memperbarui jumlah korban sebelumnya yang berjumlah 32 orang.

Hizbullah Ungkap 20 Anggotanya Tewas

Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan, 20 anggotanya tewas.

Pada Kamis (19/9/2024), sumber yang dekat dengan kelompok itu mengatakan kepada AFP bahwa mereka tewas dalam ledakan walkie-talkie yang dituduhkan kepada Israel sehari sebelumnya.

Baca juga: Tepis Rumor Miring, ICOM Klaim Sudah 10 Tahun Tak Produksi Walkie-Talkie yang Meledak di Lebanon

Kelompok itu mengirim pemberitahuan kematian terpisah untuk setiap anggota dari Rabu malam hingga Kamis pagi.

Hizbullah mengatakan, mereka telah tewas "di jalan menuju Yerusalem" — frasa yang digunakan oleh Hizbullah untuk merujuk pada pejuang yang dibunuh oleh Israel.


"20 anggota Hizbullah tewas oleh ledakan walkie-talkie di seluruh Lebanon pada hari Rabu," kata sumber itu kepada AFP, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

Serangan di Lebanon Diduga Ulah Mossad

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada AP bahwa Israel telah memberi penjelasan kepada Washington tentang serangan di Lebanon setelah serangan itu dilakukan.

Tanpa adanya tersangka lain yang mungkin dalam peristiwa ini, tidak ada keraguan bahwa itu adalah ulah badan intelijen asing Israel, Mossad.

Kesempatan untuk menggunakan pager sebagai senjata ofensif muncul pada bulan Februari ketika pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, secara terbuka memperingatkan para anggotanya untuk berhenti menggunakan telepon seluler.

Sebab, telepon seluler disebut mudah disadap dan dilacak, serta telah dikaitkan dengan banyak pembunuhan yang dilakukan dengan serangan rudal.

Menurut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip oleh The Times of Israel, Hizbullah kemudian memesan 5.000 pager, yang diimpor ke Lebanon awal tahun ini.

Spekulasi awal adalah bahwa Israel entah bagaimana telah menginfeksi pager dengan kode yang dirancang untuk menyebabkan baterai lithium di dalamnya menjadi terlalu panas dan meledak.

Namun, kemudian diketahui bahwa pager tersebut hanya menggunakan baterai AAA biasa.

Baca juga: Ledakan Walkie-Talkie dan Pager di Lebanon Picu Rasa Takut akan Serangan Balasan

Di samping itu, ledakan yang terjadi hampir seketika dan bersamaan, yang tampaknya dipicu oleh pesan masuk, menunjukkan bahwa semua pager tersebut telah dipasangi sejumlah kecil bahan peledak dan detonator elektronik mini.

Kemudian, Gold Apollo, perusahaan Taiwan yang nama mereknya ditemukan pada pager yang digunakan dalam serangan itu, membantah keterlibatan.

Gold Apollo mengatakan model AR-924 yang diidentifikasi secara luas setelah ledakan itu, dibuat di bawah lisensi oleh perusahaan yang berpusat di Budapest, BAC Consulting KFT.

"Model ini diproduksi dan dijual oleh BAC."

"Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo, Rabu, masih dari Arab News.

Ambulans dikelilingi oleh orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah di sekitar Lebanon di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung antara Israel dan pejuang Hezbollah.
Ambulans dikelilingi oleh orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah di sekitar Lebanon di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung antara Israel dan pejuang Hezbollah. (AFP/ANWAR AMRO)

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, lebih banyak perangkat komunikasi meledak dalam serangan terkoordinasi di seluruh Lebanon.

Beberapa ledakan terjadi saat pemakaman korban serangan pager sedang berlangsung.

Departemen Pertahanan Israel mengumumkan dimulainya “fase baru” perang, dengan mengatakan pasukan dan sumber daya akan dialihkan dari Gaza ke perbatasan utara dengan Lebanon.

Hashem Safieddine, kepala dewan eksekutif Hizbullah, mengatakan kelompok Lebanon itu berada dalam “konfrontasi baru” dengan Israel dan akan menanggapi serangan terbaru itu dengan “hukuman khusus”.

Baca juga: Serangan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon Picu Ketegangan Timur Tengah, Diduga Ulah Mossad Israel

Menteri Luar Negeri Lebanon memperingatkan bahwa “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan keamanan Lebanon” merupakan perkembangan berbahaya yang dapat “menandakan perang yang lebih luas”.

Belum ada komentar dari Israel, tetapi Menteri Pertahanan negara itu Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan Israel bahwa "pusat gravitasi bergerak ke utara" ke perbatasan Lebanon dan bahwa "kita berada di awal fase baru dalam perang".

Majelis Umum PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang menyerukan Israel untuk  mengakhiri pendudukan ilegalnya atas wilayah Palestina dalam waktu satu tahun.

Setidaknya 41.272  orang tewas  dan 95.551 orang terluka dalam  perang Israel di Gaza.

Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang sementara lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas