Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Kutuk Serangan Israel di Lebanon, Janji Bakal Lindungi Kedaulatan Beirut

China mengutuk serangan udara besar-besaran yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Lebanon hingga membuat 558 orang tewas.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in China Kutuk Serangan Israel di Lebanon, Janji Bakal Lindungi Kedaulatan Beirut
middle east monitor
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengutuk serangan udara besar-besaran militer Israel yang telah menewaskan 558 orang, termasuk 50 anak-anak, dan ribuan orang lainnya terluka. 

 TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengutuk serangan udara besar-besaran yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Lebanon.

Dalam kesempatan tersebut Wang Yi juga menyatakan dukungan yang kuat untuk Lebanon dan berjanji akan menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat Lebanon dari serangan brutal Israel.

"Tiongkok telah mengikuti dengan seksama perkembangan terakhir di kawasan tersebut, terutama ledakan perangkat komunikasi baru-baru ini di Lebanon. Kami tegas menentang serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil," kata Wang Yi mengutip dari Anadolu.

Dukungan itu disampaikan Wang Yi saat menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di New York pada Selasa (24/9/2024).

Menurut diplomat tinggi China tersebut, hukum kekerasan hanya dapat menghancurkan perdamaian, dan tidak akan menyelesaikan konflik Timur Tengah.

Oleh karenanya China dengan tegas menentang serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan militer Israel terhadap warga sipil Lebanon.

“China mengutuk keras tindakan apa pun yang melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” tegas Wang Yi.

BERITA TERKAIT

Menlu China juga menyampaikan harapan Beirut akan mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi keselamatan warga China di Lebanon.

Korban Tewas di Lebanon Tembus 558 Orang

Serangan brutal militer Israel yang menargetkan markas-markas Hizbullah di beberapa wilayah Lebanon telah memicu lonjakan korban jiwa.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak, dan ribuan orang lainnya terluka.

Baca juga: Pakar: Perang Lebanon Adalah Perang Ketiga yang Disponsori Joe Biden

Jumlah korban ini menjadikan serangan tersebut sebagai yang paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade terakhir. 

Semenetara Hizbullah mengonfirmasi bahwa setidaknya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan utama Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan Israel tersebut.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menegaskan pasukannya akan terus melakukan pemboman yang lebih intensif terhadap benteng pertahanan Hizbullah.

Menurut Hagari pihaknya telah  menargetkan lebih dari 300 situs Hizbullah di Lebanon dalam gelombang serangan udara selama 24 jam terakhir.

Pengumuman tersebut muncul tak lama setelah Israel memulai apa yang disebutnya sebagai putaran baru serangan besar-besaran di seluruh Lebanon.

Israel Ultimatum Warga Lebanon Untuk Evakuasi Diri

Menyusul rentetan serangan yang dilakukan militer Israel, Hagari memperingatkan warga sipil di Lebanon selatan untuk menjauh dari posisi Hizbullah saat militer Israel meningkatkan serangan.

Tak hanya warga sipil, staf Kementerian Informasi Lebanon dan beberapa gedung di Beirut juga menerima panggilan telepon berisi rekaman suara berisikan perintah mengosongkan gedung guna menghindari serangan.

“Kami menyarankan warga sipil dari desa-desa Lebanon yang berada di dalam dan di samping bangunan dan area yang digunakan oleh Hizbullah untuk tujuan militer, seperti yang digunakan untuk menyimpan senjata, untuk segera keluar dari bahaya demi keselamatan mereka sendiri,” tegas Hagari, dalam sebuah konferensi pers.

Menurut Kantor Kementerian Informasi Lebanon, pesan peringatan ini dikirimkan Israel pada warga Lebanon melalui telepon hingga pesan singkat.

Adapun peringatan tersebut adalah yang pertama kali dikeluarkan oleh IDF di Lebanon, setelah konflik pecah pasca Hizbullah menyatakan dukungan untuk Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Warga Lebanon Kabur Tinggalkan Perbatasan

Terpisah, ribuan orang dilaporkan mengungsi dari Lebanon Selatan yang berbatasan dengan wilayah Israel, melarikan diri menuju wilayah Lebanon Utara.

Ribuan orang ini mengungsi setelah Israel semakin brutal melakukan serangan, setidaknya dalam beberapa hari terakhir MILITER Zionis telah menembakan ratusan serangan udara Israel yang membabi-buta.

Imbas aksi mengungsi massal, kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalanan menuju ibu kota Beirut sejak Senin (23/9/2024).

Dari cuplikan foto yang beredar di sosial media X, Antrean ribuan mobil yang ditumpangi berbagai penduduk desa di Lebanon selatan tampak tertahan dan mengular di ruas-ruas jalan utama dari jarak beberapa kilometer.

Rombongan tersebut dilaporkan bergegas meninggalkan Lebanon selatan dekat perbatasan Israel karena tentara IDF terus menerus melakukan menjatuhkan bom.

Sejauh ini ada 500 warga Lebanon yang dilaporkan mengungsi ke jalur perlintasan Qusayr dan Dabousiya.

"Kurang lebih 500 orang melintasi perbatasan melalui pos Qusayr dan Dabousiya antara pukul 4 sore dan tengah malam pada hari Senin," kata pejabat Suriah yang meminta namanya tidak disebutkan.

Jumlah warga Lebanon yang akan mengungsi ke Suriah diperkirakan bakal terus bertambah mengingat banyaknya kendaraan yang terus berdatangan ke dua pos perbatasan tersebut.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas