Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Israel-Hizbullah Meningkat, Ribuan Orang Mengungsi dari Lebanon Selatan, Padati Jalan Raya

Seiring meningkatnya pertempuran Israel dan Hizbullah, jumlah pengungsi diperkirakan akan meningkat.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Konflik Israel-Hizbullah Meningkat, Ribuan Orang Mengungsi dari Lebanon Selatan, Padati Jalan Raya
AFP/FADEL ITANI
Orang-orang yang meninggalkan desa mereka di Lebanon selatan diterima di sebuah lembaga seni yang diubah menjadi tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi akibat konflik, di Beirut pada 23 September 2024. 

Di sisi lain, Turki memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Lebanon mengancam untuk mendorong Timur Tengah lebih dalam ke dalam "kekacauan."

"Serangan Israel terhadap Lebanon menandai fase baru dalam upayanya untuk menyeret seluruh wilayah ke dalam kekacauan," kata kementerian luar negeri Turki dalam sebuah pernyataan, Senin, dilansir Arab News.

Pernyataan Turki ini disampaikan setelah terjadi serangan Israel terhadap benteng kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah, di Lebanon selatan dan timur.

Sebagai informasi, militer Israel memperingatkan penduduk di Lebanon timur dan selatan untuk mengungsi menjelang meluasnya serangan udara terhadap apa yang disebutnya sebagai lokasi senjata Hizbullah.

Baca juga: Hussein al-Nader, Komandan Brigade Al-Qassam Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Lebih dari 490 orang tewas di Lebanon pada hari Senin, kata para pejabat.

Kemudian, lebih dari 1.240 orang terluka.

Jumlah korban ini mengejutkan bagi negara yang masih terguncang akibat serangan mematikan terhadap perangkat komunikasi minggu lalu.

BERITA TERKAIT

Serangan itu secara luas disalahkan pada Israel, yang belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Pejabat Israel mengatakan, mereka meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah dalam upaya memaksanya menghentikan penembakan roket ke Israel utara, sehingga puluhan ribu warga Israel yang mengungsi dapat kembali ke rumah.

Hizbullah mengatakan mereka hanya akan berhenti jika ada gencatan senjata di Gaza.

Keluarga Suriah duduk dengan barang-barang mereka di belakang truk saat mereka menunggu di tengah kemacetan lalu lintas di kota Sidon, Lebanon selatan, pada tanggal 23 September 2024.
Keluarga Suriah duduk dengan barang-barang mereka di belakang truk saat mereka menunggu di tengah kemacetan lalu lintas di kota Sidon, Lebanon selatan, pada tanggal 23 September 2024. (AFP/MAHMOUD ZAYYAT)

Update Perang Israel-Hamas

Diberitakan Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 24 warga Palestina tewas dan 60 terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir.

Pasukan Israel menggempur Gaza, menewaskan seorang ibu dan empat anaknya dalam serangan di Deir el-Balah, dan 10 warga Palestina lainnya dalam dua serangan terpisah terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan.

Para pemimpin dunia dan kelompok kebebasan pers mengecam keputusan Israel untuk mengirim tentara bersenjata lengkap guna menutup biro Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Jadi Sasaran Serangan Israel, Komandan Hizbullah Disebut Masih Hidup, Sudah Pindah ke Tempat Aman

Sementara Israel memfokuskan serangannya ke Lebanon, menewaskan lebih dari 490 orang hari ini, Gaza tidak luput dari serangan tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas