PM Palestina: Warga Gaza Hadapi Krisis Terparah dalam Sejarah
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa mengatakan kepada negara-negara anggota PBB bahwa kondisi Gaza sedang berada dalam kondisi terparah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
Serangan di Rafah dimulai pada awal Mei 2024, dikutip dari Al Jazeera.
Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan 90 persen bangunan di sepanjang pagar perbatasan Gaza dengan Israel tampaknya telah hancur atau rusak parah antara Oktober 2023 dan Mei 2024.
Fasilitas Kesehatan Banyak yang Hancur
Rumah sakit telah menjadi salah satu target Israel selama perang.
Berulang kali Israel menyerang rumah sakit dan pekerja kesehatan.
Ini menyebabkan sebagian besar fasilitas medis di Gaza lumpuh total.
Israel menuduh Hamas menggunakan fasilitas medis untuk keperluan militer, tanpa memberikan bukti apa pun.
Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Hamas.
Pada bulan November 2023 dan bulan Maret 2024, RS Al-Shifa menjadi sasaran tentara Israel.
WHO mengatakan operasi kedua membuat rumah sakit itu menjadi “cangkang kosong” yang dipenuhi sisa-sisa jasad manusia.
Menurut WHO, hanya 13 dari 16 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian.
Sebagai informasi, perang di daerah kantong Palestina dimulai pada 7 Oktober 2023.
Sejak saat itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong Palestina.
Lebih dari 41.400 orang tewas akibat serangan Israel hingga saat ini.
Agresi Israel di Gaza membuat seluruh penduduk terusir dan menimbulkan kelaparan dan penyakit mematikan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Mohammad Mustafa dan Konflik Palestina vs Israel