Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel-Lebanon di Ambang Perang Besar, AS dan Inggris Kompak Kirim Pasukan ke Siprus

AS dan Inggris mengirimkan pasukan ke Siprus di tengah kacaunya situasi di Timur Tengah.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Israel-Lebanon di Ambang Perang Besar, AS dan Inggris Kompak Kirim Pasukan ke Siprus
AFP/KAWNAT HAJU
Tim penyelamat bergegas ke lokasi serangan udara Israel yang menargetkan desa Abbasiyeh di Lebanon selatan pada 24 September 2024. 

TRIBUNNEWS.COMAmerika Serikat (AS) dan Inggris mengirimkan pasukan ke Siprus di tengah panasnya situasi politik dan keamanan di Asia Barat.

Eskalasi di kawasan itu makin buruk setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon minggu ini.

CNN melaporkan AS sudah mengirimkan puluhan tentara ke Siprus. Mereka disiapkan untuk melakukan tugas tertentu, termasuk operasi evakuasi warga AS apabila perang besar meletus.

Awal minggu ini juru bicara Kementerian Pertahanan AS Mayjen Pat Ryder telah berujar, pihaknya akan mengerahkan “sejumlah kecil personel militer” ke Asia Barat.

Namun, dia menolak mengungkapkan jumlah tentara, tempat tujuan, dan unit apa yang dikerahkan.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada hari Rabu berkata, negaranya sedang “bekerja tanpa lelah” untuk mengupayakan solusi demokratik demi mencegah meletusnya perang besar Israel-Lebanon.

“Risiko eskalasi di kawasan ini gawat, dan saya paham bahwa kita semua sangat memfokuskannya,” kata Blinken di sela-sela rapat Majelis Umum PBB di New York.

Berita Rekomendasi

Adapun seorang pejabat AS pada hari Senin berujar, Asia Barat kini di ambang perang regional.

Salah satu kekhawatiran terbesar AS ialah keterlibatan Iran dalam konflik Hizbullah-Israel. Pejabat itu menyakini Iran akan melibatkan diri apabila Hizbullah benar-benar terancam.

Sebagaimana AS, Inggris juga mengirimkan pasukan ke Siprus. Jumlahnya dilaporkan mencapai 700 personel.

Pasukan Inggris disiapkan untuk menangni evakuasi darurat warga Inggris dari Lebanon. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta warganya di Lebanon untuk segera angkat kaki dari sana.

Baca juga: Pentagon: Invasi Darat IDF ke Lebanon Terserah Israel, AS Tak Terlibat tapi Siap Bantu jika Diminta

Menurut laporan The Guardian, Angkatan Udara Inggris juga menyiagakan pesawat dan helikopter untuk berjaga-jaga apabila nantinya diperlukan.

Inggris ingin belajar dari pengalaman sebelumnya ketika mengevakuasi warganya dari Afganistan tahun 2021. Evakuasi itu berjalan kacau.

Starmer sudah berujar, Inggris “menambah rencana darurat” untuk mengevakuasi warga Inggris. Dia juga mendesak Israel dan Lebanon untuk “mundur dari tepi jurang”.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas