Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata Lebanon, Satu Lagi Komandan Hizbullah Tewas

Satu lagi komandan Hizbullah tewas akibat serangan Israel di Lebanon. Usulan gencatan senjata belum dikonfirmasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata Lebanon, Satu Lagi Komandan Hizbullah Tewas
via Al Mayadeen
Seorang komandan Hizbullah Mohammad Hussein Srour, yang dilaporkan tewas saat pesawat tempur Israel menghantam pinggiran ibu kota Beirut. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel menolak seruan gencatan senjata dengan Hizbullah dan melanjutkan serangan udara mematikannya di Lebanon.

Dilansir News18, AS dan Prancis sebelumnya mengusulkan rencana gencatan senjata selama 21 hari pada hari Rabu (25/9/2024). 

"Ini adalah usulan Amerika-Prancis yang bahkan belum ditanggapi oleh Perdana Menteri. Laporan tentang arahan yang dimaksudkan untuk meredakan pertempuran di utara adalah kebalikan dari kebenaran," kata kantor Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan di X. 

"Perdana Menteri telah memerintahkan IDF untuk terus bertempur dengan kekuatan penuh," tambahnya.

Meskipun begitu, AS dan Prancis berusaha menjaga prospek gencatan senjata tersebut, dan mengatakan negosiasi terus berlanjut, termasuk di sela-sela pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Reuters melaporkan.

Berikut perkembangan lainnya seputar situasi di Lebanon.

Komandan Hizbullah Tewas

Mohammad Hussein Srour
Mohammad Hussein Srour

Sebuah pesawat tempur Israel menghantam pinggiran ibu kota Beirut, menewaskan dua orang dan melukai 15 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon

BERITA REKOMENDASI

Serangan itu meningkatkan jumlah korban tewas pada Rabu malam dan Kamis menjadi 28 orang dan lebih dari 600 orang sejak Senin (23/9/2024).

Serangan itu menewaskan kepala salah satu unit angkatan udara Hizbullah, Mohammad Surur atau Mohammad Hussein Srour.

Surur menambah panjang daftar komandan senior Hizbullah yang menjadi sasaran pembunuhan Israel pekan ini.

IDF Mencegat Rudal dari Yaman

Militer Israel mengatakan pada hari Kamis (26/9/2024), bahwa mereka mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman.

Baca juga: Pemimpin Ansarallah Houthi Memuji Hizbullah Sebagai Front Pendukung Terkuat

Sirene berbunyi di beberapa wilayah di Israel tengah sebagai akibat dari rudal yang ditembakkan dari Yaman, kata Pasukan Pertahanan Israel pada platform pengiriman pesan Telegram.

"Rudal yang ditembakkan dari Yaman berhasil dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara 'Arrow'. Sirene dan ledakan terdengar setelah intersepsi dan pecahan peluru jatuh," tambah IDF dalam pernyataannya.

Dukungan untuk Lebanon dan Hizbullah

Pemimpin pemberontak Houthi Yaman, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis bahwa kelompok yang didukung Iran tidak akan ragu untuk mendukung Lebanon dan Hizbullah.

Sejak November 2023, Houthi telah menargetkan pengiriman Laut Merah dengan pesawat nirawak dan rudal.

Houthi mengatakan tindakan tersebut adalah sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

"Kami tidak akan pergi"

Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh.
Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. (BADAN PERS SAUDI / AFP)

Pada hari Kamis (26/9/2024), Presiden Palestina Mahmud Abbas meminta masyarakat internasional untuk berhenti mengirim senjata ke Israel guna menghentikan pertumpahan darah di Tepi Barat dan Gaza. 

Abbas mengatakan bahwa AS terus memberikan perlindungan diplomatik dan senjata kepada Israel untuk perangnya di Gaza meskipun jumlah korban tewas di sana terus meningkat.

Saat ini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 41.534, menurut kementerian kesehatan di jalur yang dikuasai Hamas tersebut.

Mahmoud Abbas menggunakan mimbar Majelis Umum PBB untuk mengkritik Israel

Abbas melangkah ke podium diiringi tepuk tangan meriah dan beberapa teriakan.

Kata-kata pertamanya adalah kalimat yang diulang tiga kali: “Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi.”

Eskalasi Lebanon

Sebelum minggu ini, pertempuran lintas batas antara pasukan Israel dengan pasukan Hizbullah di Lebanon telah menewaskan sekitar 600 orang di Lebanon.

Pertempuran itu juga memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Israel mengatakan serangannya yang meningkat di seluruh Lebanon minggu lalu menargetkan peluncur roket Hizbullah dan infrastruktur militer lainnya. 

Baca juga: Rudal Ninja Israel Kejar Anggota Hizbullah di Lebanon, Dilengkapi Bilah Tajam Tanpa Bom

Serangan Israel diyakini dimulai pada tanggal 18 dan 19 September, dengan meledakkan ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai ribuan lainnya, termasuk warga sipil. 

Hizbullah membalas dengan menembakkan ratusan roket ke Israel

Pada hari Rabu (25/9/2024), kelompok tersebut menembaki Tel Aviv untuk pertama kalinya dengan rudal jarak jauh yang berhasil dicegat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas