Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Al Qassam Hancurkan 2 Lapis Baja Israel, Tentara IDF Mau Diculik dalam Penyergapan di Khan Yunis

Saat Israel mengklaim kalau Brigade Al Qassam sudah dihancurkan, IDF mengalami penyergapan berdarah yang mengincar penculikan tentara di Khan Yunis

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Al Qassam Hancurkan 2 Lapis Baja Israel, Tentara IDF Mau Diculik dalam Penyergapan di Khan Yunis
khaberni
Sebuah tank Merkava Pasukan Israel (IDF) tampak terbakar seusai diserang kelompok milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza. IDF mengklaim sudah menghancurkan kekuatan Al Qassam, tapi terus-terusan digerogoti serangan mematikan di Jalur Gaza. 

Al Qassam Hancurkan 2 Lapis Baja dan Tank Merkava, Tentara Israel Mau Diculik dalam Penyergapan di Khan Yunis

TRIBUNNEWS.COM - Milisi perlawanan Palestina dilaporkan melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel (IDF) di Jalur Gaza selatan, Senin (30/9/2024). 

Sumber-sumber Palestina mengkonfirmasi, dilansir Khaberni pada Senin sore, kalau sergapan kelompok perlawanan Palestina itu mengakibatkan pasukan Israel terbunuh atau terluka. 

Baca juga: Militer Israel Fokus ke Lebanon, Sisa Pasukan IDF di Gaza dan Netzarim Digerogoti Sergapan Al Qassam

Kelompok perlawanan memantau helikopter yang mendarat di sekitar Sekolah Al-Fokhari.

Pasukan Israel menembakkan bom asap untuk menutupi kerugian (jatuhnya korban jiwa personel IDF). 

Adapun laporan berbahasa Ibrani menyebutkan, terjadi insiden keamanan yang sulit terjadi di Jalur Gaza bagian selatan

"Sementara itu, media Ibrani mengonfirmasi kalau tentara Israel menjadi sasaran serangan berdarah yang mencegat pasukan Israel yang beroperasi di dekat perbatasan timur Jalur Gaza selatan," tambah laporan Khaberni.

BERITA REKOMENDASI

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa pejuangnya menghancurkan dua lapis baja pengangkut pasukan dan menargetkan sebuah tank Merkava dan dua buldoser militer dengan alat peledak dan proyektil Al-Yassin 105, sebelah timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Sebuah tank Merkava Pasukan Israel (IDF) tampak terbakar
Sebuah tank Merkava Pasukan Israel (IDF) tampak terbakar seusai diserang kelompok milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza. IDF mengklaim sudah menghancurkan kekuatan Al Qassam, tapi terus-terusan digerogoti serangan mematikan di Jalur Gaza.

Situs berbahasa Ibrani, Hadashot Bezaman melaporkan, pada Senin sore, kalau peristiwa yang tidak biasa telah terjadi di selatan Jalur Gaza, di mana ada rencana tentang upaya untuk menangkap seorang tentara di wilayah Khan Yunis dan tidak ada konfirmasi dari Militer IDF

"Perlawanan Palestina menjebak Pasukan Israel dalam penyergapan yang tepat," menurut media Ibrani. 

Situs Hadashot Bazaman menambahkan, korban jiwa tercatat di kalangan tentara Israel akibat bentrokan di kawasan Khan Yunis, Jalur Gaza.

Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Qassam dilaporkan memulihkan kekuatannya dengan membentuk jaringan milisi baru di wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang ditinggalkan pasukan Israel saat fokus berperang di front utara guna memukul mundur gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Qassam dilaporkan memulihkan kekuatannya dengan membentuk jaringan milisi baru di wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang ditinggalkan pasukan Israel saat fokus berperang di front utara guna memukul mundur gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah. (khaberni)

Tampar Klaim Kemenangan Israel

Insiden terbaru ini kembali membantah klaim tentara Israel.

Sebelumnya, IDF mengklaim sayap militer Hamas di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam, sudah dikalahkan.

Tak hanya itu, IDF kemudian mengklaim batalion Hamas kini beroperasi sebagai organisasi gerilya.

Klaim itu disampaikan oleh lembaga penyiaran Israel, KAN, pada hari Jumat, (27/9/2024), dengan mengutip narasumber dari IDF.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut hampir semua batalion Hamas telah dihancurkan.

“Hampir semua batalion Hamas, kini 23 dari 24 batalion,” ujar Netanyahu saat sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Jumat, dikutip dari The Jerusalem Post.

“Untuk merampungkan kemenangan kami, kami berfokus melenyapkan sisa-sisa kemampuan tempur Hamas,” katanya.

Politikus sayap kanan itu mengklaim IDF kini berusaha menyingkirkan para panglima senior Hamas dan infrastruktur kelompok itu.

KAN melaporkan Hamas kini menjadi organisasi gerilya. Namun, Netanyahu mengatakan Hamas masih memiliki kekuatan untuk memerintah di Gaza.

Netanyahu berujar pemerintahannya hingga kini tetap berfokus memulangkan warga Israel yang disandera di Gaza. Sejumlah keluarga sandera turut terbang bersama Netanyahu ke New York.

“Biarkan mereka pergi. Biarakan mereka pergi. Semua dari mereka,” demikian pesan Netanyahu kepada Hamas.

Dia mengatakan perang di Gaza bisa berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan membebaskan semua sandera.

“Namun, jika mereka tidak melakukannya, kami akan bertempur hingga kami mencapai kemenangan, kemenangan total, tidak ada penggantinya.”

Hamas Bisa Bergerilya

Washington Institut mengklaim Hamas melemah. Namun, perang gerilya berkepanjangan diperkirakan akan terjadi.

Sayap militer Hamas terdiri atas 5 brigade yang terorganisir dalam 24 batalion.

Bulan lalu Israel mengklaim telah “membongkar” 22 dari 24 batalion Hamas. Sementara itu, pada bulan Juli kemarin Israel mengaku sudah membunuh setengah dari pemimpin militer Hamas.

Para pemimpin itu termasuk 5 komandan brigade, lebih dari 20 komandan batalion, dan sekitar 150 komandan kompi.

Apabila klaim itu akurat, artinya ada gangguan besar bagi para pemimpin Hamas.

Sementara itu, intelijen Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei lalu memperkirakan Hamas telah kehilangan 30 hingga 35 persen pejuangnya. Namun, tidak ada rincian jumlah pejuang Hamas.

Adapun bulan lalu pejabat IDF mengklaim telah “menetralkan” sekitar 80 persen terowongan Hamas yang berada di Koridor Philadelphi. Ini pukulan besar bagi Hamas apabila benar-benar terjadi.

Meski demikian, laporan CNN pada bulan Agustus membantah bahwa Hamas telah jauh dilemahkan oleh Israel.

Menurut CNN, analisis yang dilakukan oleh American Enterprise Institute’s Critical Threats Project, Institut for the Study of War, dan CNN hampir setengah batalion Hamas di Gaza utara dan tengah telah memulihkan diri.

Washington Institut menyebut Hamas telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan serangan gerilya berskala kecil, bahkan dengan jumlah pejuang yang sudah berkurang,

Hamas bisa bersembunyi di dalam jaringan terowongan besarnya.

Meski sudah banyak menghancurkan terowongan Hamas, Israel terbukti telah meremehkan besarnya jaringan terowongan Hamas.

Awalnya Israel memperkirakan jaringan terowongan Hamas mencapai 250 mil. Namun, perkiraan itu diubah menjadi 350 hingga 450 mil pada bulan Januari lalu setelah IDF menemuka lebih banyak cabang terowongan.

 

(oln/khbrn/*)


   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas