Israel Klaim Bunuh 20 Anggota Hizbullah Bersama Hassan Nasrallah dan Ali Karaki
Israel klaim bunuh 20 anggota Hizbullah bersama Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah dan komandan front selatan, Ali Karaki pada Jumat lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mengklaim serangannya di pinggiran Beirut pada Jumat (27/9/2024), menewaskan 20 anggota Hizbullah termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah dan komandan Ali Karaki.
“Jumat lalu, dalam serangan udara yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel di bawah arahan Direktorat Intelijen, jet tempur menyerang dan membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, dan Ali Karaki, komandan front selatan Hizbullah, yang merupakan salah satu pemimpinnya," kata tentara Israel dalam pernyataannya, Minggu (29/9/2024).
“Lebih dari 20 militan lain dari berbagai tingkatan telah dieliminasi, yang hadir di markas bawah tanah dan mengarahkan operasi Hizbullah terhadap Negara Israel," lanjutnya.
Sehari sebelumnya pada Sabtu (28/9/2024), Hizbullah mengumumkan kematian Hassan Nasrallah dalam serangan tersebut.
Sementara itu, juru bicara militer Israel, Avichai Adraee, mengatakan pembunuhan itu diperlukan untuk melemahkan kekuatan Hizbullah.
“Penghapusan Hassan Nasrallah, Ali Karaki, dan sejumlah pemimpin partai dalam serangan hari Jumat. Tentara Israel akan terus menargetkan semua orang yang mempromosikan dan terlibat dalam aksi serangan terhadap warga Israel," kata juru bicara itu.
Tentara Israel mengungkapkan, nama beberapa orang yang bersama Nasrallah di ruang operasi di pinggiran selatan.
“Ibrahim Hussein Jezzini, kepala unit keamanan Nasrallah, Samir Tawfiq Deeb, yang dekat dengan Nasrallah dan penasihat kegiatan militernya, Abdel Amir Muhammad Sablini, kepala unit pembangunan kekuatan partai, dan Ali Nayef Ayoub, yang bertanggung jawab mengoordinasikan kekuatan partai," kata tentara Israel dalam pernyataannya.
“Ibrahim Hussein Jezzini dan Samir Tawfiq Deeb termasuk di antara rekan terdekat Nasrallah. Karena kedekatan mereka dengannya, mereka memainkan peran penting dalam operasi sehari-hari partai dan khususnya Nasrallah di jantung kota Beirut, di bawah banyak bangunan sipil dan dekat sekolah-sekolah PBB," lanjutnya, seperti diberitakan Al Balad News.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Baca juga: 7 Pejabat Tinggi Hizbullah yang Dibunuh Israel dalam Seminggu, Ada Hassan Nasrallah dan Nabil Kaouk
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.586 jiwa dan 96.210 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (28/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel