Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Dekat Hassan Nasrallah Diduga Membocorkan Informasi Rahasia kepada Israel

Menurut Le Parisien, kejutan terbesar dalam pembunuhan Nasrallah terletak pada peran yang dimainkan oleh agen Iran.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Orang Dekat Hassan Nasrallah Diduga Membocorkan Informasi Rahasia kepada Israel
AFP
Warga Iran berkumpul di Lapangan Imam Hussein, Teheran, untuk mendengar pidato pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, 3 November 2023. Nasrallah mengatakan Hizbullah akan membalas serangan Israel pada hari Selasa, 2 Januari 2024, yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri. 

 

TRIBUNNEWS.COM, LEBANON -  Media Prancis Le Parisien melaporkan pada Sabtu (29/9/2024), mengutip sumber-sumber keamanan Lebanon, menjelaskan  mengapa Israel bisa menemukan lokasi persembunyian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Seperti diketahui,  Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel, Jumat (28/9/2024).

Media itu menulis bahwa Israel memperoleh informasi rahasia itu melalui agen Iran di lapangan.

Informasi yang mengindikasikan keberadaan Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut.

Berdasarkan informasi tersebut, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut yang mengakibatkan tewasnya Nasrallah.

Menurut Le Parisien, kejutan terbesar dalam pembunuhan Nasrallah terletak pada peran yang dimainkan oleh agen Iran.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini  karena mata-mata ini mampu menembus lingkaran dalam Hizbullah dan menyampaikan informasi akurat tentang pergerakan Nasrallah, yang berada di Beirut pada hari Jumat.

Nasrallah berada di wilayah itu untuk menghadiri pemakaman Muhammad Sorour, seorang pejabat Hizbullah.

Segera setelah pemakaman tersebut, Hassan Nasrallah tiba di markas besarnya.

Media itu  menambahkan bahwa Nasrallah ditemani di dalam mobilnya pada hari pembunuhannya oleh Wakil Komandan Pasukan Quds di Lebanon.

Sumber tersebut mencatat Israel telah diberitahu pada sore hari oleh mata-mata Iran tentang informasi sensitif yang menunjukkan kehadiran Hassan Nasrallah di Dahiya, pinggiran selatan Beirut, Lebanon.

"Tentara Israel menyiapkan pesawat F-35 yang dilengkapi bom anti bunker, menunggu sasaran (Nasrallah) tiba di pusat komando," menurut informasi penting yang dimuat Le Parisien.

Laporan itu menyebutkan setidaknya 12 pemimpin lainnya berpartisipasi dalam pertemuan darurat ini di hadapan Hassan Nasrallah.

Pasukan Israel menunggu sampai semua orang berada di ruangan tempat Hizbullah merencanakan operasi militernya, yang berada di bawah tanah yang sangat aman di markas besarnya.

Setelah itu perintah pengeboman dikeluarkan oleh otoritas angkatan udara Israel.

Total, pilot tentara Israel menjatuhkan 6 bom yang masing-masing berbobot 2 ton, menurut laporan tersebut.

"Ini adalah serangan terbesar yang kami saksikan sejak tahun 2006, karena suara ledakan terdengar bahkan di pusat kota Beirut, sementara awan tebal terbentuk di atas markas Hizbullah," kata sumber tersebut.

"Mata-mata Iran yang identitasnya tidak diungkapkan adalah orang yang memberi tahu Israel tentang kedatangan Hassan Nasrallah di lokasi tersebut sebelum ia menjadi sasaran," lanjutnya.

Hizbullah, yang didukung oleh Iran dan sekutu Hamas dalam perang di Jalur Gaza, mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa Hassan Nasrallah telah terbunuh dalam serangan kekerasan Israel di pinggiran selatan Beirut.

Setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan pecahnya perang dahsyat di Jalur Gaza, Hizbullah membuka apa yang disebutnya "front dukungan" untuk Gaza dari Lebanon.

Mereka saling baku tembak setiap hari dengan Israel, yang menyebabkan puluhan ribu penduduk mengungsi dari kedua sisi perbatasan.

Namun, Israel memulai kampanye pemboman yang kejam dan mematikan sejak Senin setelah keputusan untuk memfokuskan operasinya di front utara.

Netanyahu Tebar Ancaman

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu semringah dengan terbunuhnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Netanyahu sendiri mengonfirmasi bahwa ia memerintahkan operasi untuk membunuh Nasrallah.

Ia mengatakan kematian Nasrallah merupakan pencapaian kritis dalam strategi militer Israel.

Selain itu, Netanyahu menegaskan itu merupakan langkah penting dalam mengembalikan keamanan di perbatasan utara Israel.

“Kami menyelesaikan masalah ini dengan pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya terhadap warga Israel, dan banyak warga negara lain, termasuk ratusan warga Amerika dan puluhan warga Prancis,” kata Netanyahu, Sabtu (28/9/2024), dikutip dari NDTV.

Netanyahu pun merujuk pembunuhan Nasrallah sebagai titik balik yang akan meningkatkan kembalinya warga Israel ke wilayah utara.

Selain itu, juga akan melemahkan Hamas, yang merupakan sekutu Hizbullah di Gaza.

“Semakin (Pemimpin Hamas, Yahya) Sinwar melihat Hizbullah tak akan datang menolongnya, semakin besar peluang kami mengembalikan sandera,” ujar Netanyahu.

Kematian Nasrallah juga dijadikan Netanyahu kesempatan untuk mengancam Iran.

Ia mengatakan jangkauan Israel meluas ke seluruh kawasan, termasuk Iran, dan menegaskan pembunuhan Nasrallah harus menjadi pesan bagi Teheran dan proksinya.

“Tidak ada tempat di Iran atau Timur Tengah yang berada di luar jangkauan Israel, dan hari ini Anda tahu betapa benarnya hal tersebut,” kata Netanyahu.

“Saya katakan kepada rezim Ayatullah. Siapa pun yang ingin mengalahkan kami, kami akan mengalahkannya,” ujar Netanyahu.

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas