Rusia Meradang, Desak Israel Setop Pakai Senjata AS Pasca Tewasnya Pemimpin Hizbullah
Menlu Rusia Sergey Lavrov mendesak Israel untuk segera menghentikan perang tepat setelah Nasrallah dinyatakan tewas
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mendesak Israel untuk segera menghentikan perang dalam menyelesaikan masalah politik .
Hal itu disampaikan Lavrov tepat setelah dunia dihebohkan dengan tewasnya Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon.
Menurutnya, pembunuhan Nasrallah oleh tentara Zionis merupakan langkah provokasi, untuk mendorong AS terlibat langsung dalam konflik di Timur Tengah.
"Saya tidak melihat keinginan Israel untuk melaksanakan rencana perdamaian apa pun,” kata Lavrov ketika ditanya tentang kesediaan Israel untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Tampaknya, Israel ingin menciptakan alasan bagi AS untuk terlibat dalam perang ini. Dan untuk menciptakan alasan ini, Israel telah memprovokasi Iran dan Hizbullah,” jelas Lavrov, dikutip dari Anadolu.
Diplomat Rusia itu menilai pembunuhan Nasrallah bukan upaya provokatif pertama yang dilakukan Israel.
Sebelumnya pada Juli lalu, Ismail Haniyeh, petinggi kelompok perlawanan Palestina Hamas, dilaporkan terbunuh di tangan Israel setelah menghadiri pemakaman Presiden Ebrahim Raisi.
Tak sampai disitu, beberapa bulan yang lalu Israel juga menyerang misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, hingga menewaskan sejumlah pejabat penting.
Ia menarik persamaan antara tindakan Israel dan Ukraina, dengan menyatakan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky juga telah melakukan segala hal untuk memprovokasi keterlibatan langsung NATO dalam pertempuran dengan Rusia.
Terpisah, mengantisipasi adanya lonjakan korban jiwa khususnya di kalangan warga sipil, Lavrov berjanji untuk melanjutkan upaya pencegahan konflik di Timur Tengah agar tak menyebar ke negara lain.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas
Baca juga: Sempat Selamat dari Bom Israel, Komandan Hizbullah Ali Karaki Tewas Bersama Hassan Nasrallah
Jenazah pemimpin Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas pada Minggu waktu setempat, setelah Israel melakukan serangan udara besar-besaran di langgit Beirut.
Kelompok Hizbullah, dalam pernyataan mengkonfirmasi kematian Nasrallah yang telah memimpin kelompok itu selama 30 tahun terakhir.
Disebutkan Hizbullah bahwa Nasrallah terbunuh bersama anggota-anggota Hizbullah lainnya setelah serangan berbahaya Zionis di pinggiran selatan Beirut.
Kematian Nasrallah sejauh ini merupakan pukulan paling signifikan dalam dua minggu yang menghancurkan pertahanan Hizbullah.