Hizbullah Tembakkan Artileri ke Pasukan Israel di Metula
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan di Metula.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan di Metula.
Dikatakan, tembakan artileri menghujani posisi pasukan Israel di kota di Distrik Utara Israel tersebut.
"Hizbullah menyerang pergerakan tentara musuh di Metula dengan peluru artileri," kata Israel dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan lain, dikatakan bahwa mereka menargetkan "kumpulan tentara musuh" di daerah yang sama dengan roket.
Akan tetapi, kelompok bersenjata itu tidak menyinggung mengenai klaim Israel bahwa mereka telah memulai serangan darat ke Lebanon.
Israel mengumumkan pada malam hari bahwa mereka meluncurkan serangan terbatas ke wilayah perbatasan Lebanon selatan.
Sementara itu, militer Israel mengakui pada X bahwa ada lima roket ditembakkan pagi ini dari Lebanon ke arah Metula.
Beberapa berhasil dicegat, sementara sisanya jatuh ke area terbuka.
"Beberapa roket ditembakkan ke arah Avivim, di Galilea Atas, yang juga dijatuhkan di wilayah tak berpenghuni," tambah Israel.
Militer Israel melakukan penggerebekan dan penangkapan di seluruh Tepi Barat
Militer Israel telah melakukan serangkaian penggerebekan dan penangkapan di wilayah Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
Baca juga: Pasukan IDF Menyerang Masuk Lewat Invasi Darat, Tentara Lebanon Dukung Hizbullah atau Israel?
Insiden tersebut meliputi:
- 10 orang ditangkap di kota al-Khader, selatan Betlehem.
- 4 pria ditangkap di kota Beit Ummar, utara Hebron.
- Seorang pria ditangkap di kota Idhna, sebelah barat Hebron.
- Kamp pengungsi Dheisheh, kota Beit Jala, dan desa Artas telah diserbu.
- Desa Baqat al-Hatab, sebelah timur Qalqilya, telah diserbu.
AS Sebut Israel Mulai Invasi ke Lebanon
Secara terpisah, Amerika Serikat (AS) menyebut jika militer Israel memulai operasi darat mereka di Lebanon.
"Pasukan Israel memulai apa yang disebut AS sebagai operasi darat terbatas di Lebanon," ungkap Departemen Luar Negeri pada Senin (30/9/2024).
Militer AS mengaku bakal mengerahkan beberapa ribu tentara tambahan ke Timur Tengah, ketika Israel mulai melakukan operasi darat di Lebanon.
Gedung Putih tampaknya enggan menyebut operasi tersebut dengan 'invasi'.
Lebih lanjut, pasukan tambahan tersebut akan bergabung dengan 40.000 pasukan yang sudah ada di wilayah tersebut.
Jadi, jumlahnya meningkat sekitar 8.000, setelah Pentagon meningkatkan postur pasukan AS awal tahun ini, Al Arabiya melaporkan.
"AS telah mengamati perubahan dalam postur militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon," kata sejumlah pejabat kepada Al Arabiya English selama akhir pekan.
Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan kehadiran pasukan AS yang diumumkan Senin, akan mencakup skuadron jet tempur tambahan, termasuk lebih banyak F-15E Strike Eagle, F-16, F-22, dan A-10.
Singh mengatakan skuadron baru tersebut awalnya direncanakan untuk menggantikan armada yang ada di wilayah tersebut, tetapi sekarang akan melengkapi armada lainnya.
Ia mengatakan pasukan ini tidak dikerahkan untuk mengevakuasi warga AS dari wilayah tersebut. Departemen Luar Negeri telah memperingatkan warga AS agar tidak bepergian ke Lebanon atau Israel tetapi sejauh ini belum memerintahkan evakuasi apa pun.
Pada hari Senin (30/9/2024), pejabat AS mengatakan Israel tampaknya siap untuk melancarkan invasi tetapi tidak mengetahui rincian pasti dari rencana tersebut.
Baca juga: Kabinet Israel Setujui Langkah IDF Lakukan Operasi Darat ke Lebanon
Situasi Timur-Tengah
Berikut ini yang rangkuman peristiwa yang terjadi di Timur Tengah.
- Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel telah mengumumkan dimulainya serangan darat di Lebanon selatan.
Sementara serangan udara terus berlanjut di seluruh negeri, termasuk di kota Daoudiya, tempat sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah.
- Rumah Munir al-Maqdah, seorang brigadir jenderal di Brigade Syuhada Al-Aqsa yang bersekutu dengan Fatah di Lebanon, juga dibom di kamp pengungsi Ein al-Hilweh di Sidon, menewaskan lima orang.
- Laporan media lokal menunjukkan al-Maqdah selamat dari upaya pembunuhan Israel, tetapi putranya terbunuh dalam serangan itu, yang menandai serangan pertama – dalam pertempuran saat ini – oleh Israel terhadap kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon.
- Serangan mematikan militer Israel terus berlanjut di seluruh Gaza, termasuk di Kota Gaza, di mana sedikitnya enam orang tewas dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang melindungi warga Palestina yang mengungsi.
- Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Israel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi serius, jika melakukan serangan militer langsung terhadap Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)