Populer Internasional: Kondisi Jasad Hassan Nasrallah saat Ditemukan - Pemagang Aniaya Warga Jepang
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kondisi jasad pemimpim Hizbullah, Hassan Nasrallah saat pertama kali ditemukan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Kondisi jasad Hassan Nasrallah utuh saat pertama kali ditemukan, diduga tewas karena gas beracun.
Sementara itu, buntut tewasnya Nasrallah, seluruh warga Israel terancam diburu satuan bayangan unit 910 Hizbullah.
Di Jepang, seorang pemagang asal Indonesia ditangkap karena diduga menganiaya dan merudapaksa warga lokal.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Tubuhnya Utuh, Hassan Nasrallah Diduga Tewas karena Gas Beracun Israel

Laporan surat kabar Israel, Maariv, mengungkapkan rincian baru mengenai pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan Israel di pinggiran Kota Beirut, Lebanon yang terjadi pada Jumat (27/9/2024).
Serangan itu adalah salah satu operasi terbesar Israel yang menargetkan kepemimpinan Hizbullah selama bertahun-tahun.
Menurut laporan tersebut, seorang pria tak dikenal bertemu Hassan Nasrallah, menjabat tangannya, dan mengolesi tangannya dengan zat tak dikenal yang membantu Israel melacak keberadaannya.
"Israel membutuhkan waktu dua menit untuk menemukan Hassan Nasrallah dan mengonfirmasi kehadirannya di markas besar di pinggiran selatan Beirut," menurut laporan Maariv, Senin (30/9/2024).
Beberapa menit kemudian, pesawat Israel melancarkan serangan udara ke markas besar tersebut.
2. Nasrallah Tewas, Warga Israel di Seluruh Dunia Terancam Diburu Satuan Bayangan Unit 910 Hizbullah
Kelompok Hizbullah di Lebanon sudah bersumpah akan membalas Israel yang membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Nasrallah tewas dalam serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel ke markas Hizbullah yang berada di Kota Beirut bagian selatan.
Sehubungan dengan ancaman itu, Tal Beeri, pakar keamanan di Pusat Kajian Alma Israel, memberikan peringatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.