Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teheran Perketat Keamanan, Pasukan Antihuru-hara Diterjunkan di Tengah Ketegangan dengan Israel

Sesaat setelah melancarkan serangan ke Israel, Teheran mulai memperketat keamanan dengan mengerahkan pasukan antihuru-hara.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Teheran Perketat Keamanan, Pasukan Antihuru-hara Diterjunkan di Tengah Ketegangan dengan Israel
X/Twitter
Pasukan antihuru-hara dikerahkan di alun-alun utama Teheran pada Selasa (1/10/2024), malam hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10/2024).

Rudal-rudal Iran menyasar dua wilayah utama Israel yaitu wilayah Tel Aviv-Yaffa dan Naqab.

Di mana 2 wilayah tersebut merupakan pusat pangkalan militer Israel, dikutip dari Palestine Chronicle.

Korps Garda Revolusi mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel minggu lalu serta kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam pemboman Teheran yang secara luas disalahkan pada Israel.

Sesaat setelah melancarkan serangan ke Israel, Teheran mulai memperketat keamanan.

Media Iran Internasional melaporkan, pasukan antihuru-hara telah dikerahkan di beberapa alun-alun utama di Teheran.

Operasi Janji Setia II

IRGC mendeklarasikan serangan Iran ke Israel adalah sebagai 'Operasi Janji Setia 2'.

Berita Rekomendasi

Pada operasi ini, IRGC mengonfirmasi tiga pangkalan militer di Tel Aviv menjadi sasaran.

Ketiga pangkalan tersebut di antaranya Nevatim, Hatzerim, dan Pangkalan Udara Tel Nof, dikutip dari Al Mayadeen.

Pangkalan Nevatim diketahui menjadi tempat untuk menampung jet tempur F-35.

Kemudian pangkalan Hatzerim menampung jet tempur F-15 yang digunakan untuk membunuh pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

Baca juga: AS dan Israel Peringatkan Balasan Terhadap Iran, Sebut Balasan 180 Rudal Sebagai Konsekuensi Serius

Menurut IRGC, serangan terhadap pangkalan Hatzerim merupakan tanggapan atas pembunuhan Nasrallah.

Berbeda dengan serangan balasan Iran sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 13 April, operasi terbaru Iran tampaknya lebih besar dalam hal cakupan dan lebih tepat sasaran. 

Beberapa lapis sistem pertahanan Israel tampak gagal mencegat rudal balistik Iran.

Menurut tentara Israel, sirene diaktifkan di hampir 1.500 wilayah di seluruh negeri. 

Awalnya, Israel mengatakan 100 rudal yang ditembakkan Iran.

Namun ternyata jumlah tersebut hanya sebagian kecil dan terus bertambah.

Dalam satu jam setelahnya, rudal Iran yang mencapai Israel terhitung hampir 400.

Tentara Israel mengatakan bahwa sirene tersebut telah mempengaruhi 10 juta warga Israel di seluruh negeri, yang berarti bahwa cakupan geografis serangan Iran mencakup seluruh Israel

Respons Khamenei dan Pezeshkian

Pemimpin tertinggi iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa atas serangan ini menunjukkan bahwa kemenangan mereka sudah dekat.

"Kemenangan sudah dekat," tulis pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei di X bersama dengan gambar yang menggambarkan 'kedalaman' kemampuan rudal Republik Islam tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa semakin hari jaringan kelompok bersenjata yang dipimpin Iran akan jauh lebih kuat.

Mereka berjanji akan memberikan serangan yang dapat menghancurkan rezim Zionis.

"Dengan pertolongan Tuhan, pukulan-pukulan barisan perlawanan akan menjadi lebih kuat dan lebih menyakitkan bagi tubuh rezim Zionis yang sudah usang dan membusuk," tulis Khamenei.

Sementara itu, presiden Iran, Masoud Pezeshkian mengatakan serangan rudal terhadap Israel didasarkan pada “hak membela diri yang sah” oleh Iran.

Pezeshkian juga menegaskan bahwa serangan ini adalah tanggapan tegas terhadap agresi israel.

Baca juga: Yordania, Irak, Lebanon Tutup Wilayah Udara Menyusul Serangan Rudal Iran ke Israel

Tak hanya itu, Pezeshkian memperingatkan Israel untuk tidak macam-macam dengan Iran.

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun. Ini hanyalah sebagian kecil kekuatan kita. Jangan terlibat konflik dengan Iran," tulis Pezeshkian, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Serangan itu merupakan respons atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Abbas Nilforoshan.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh oleh Israel di Teheran pada bulan Juli.

Sementara pemimpin Hizbullah dan komandan IRGC Nilforoshan tewas dalam serangan Israel di Beirut pada minggu lalu.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Teheran dan Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas