Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Jepang: Pemilu Jadi Ujian bagi Perdana Menteri Baru

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba harus membangun kembali reputasi Partai Demokrat Liberal setelah rentetan skandal yang meruntuhkan…

zoom-in Jepang: Pemilu Jadi Ujian bagi Perdana Menteri Baru
Deutsche Welle
Jepang: Pemilu Jadi Ujian bagi Perdana Menteri Baru 

Membangun kembali reputasi LDP merupakan salah satu dari segelintir isu penting bagi Ishiba, yang memiliki waktu kurang dari sebulan untuk meyakinkan para pemilih bahwa dia adalah bagian dari solusi, bukan masalah.

Kekhawatiran utama lainnya adalah ekonomi yang lemah dan kenaikan harga, ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Cina, Korea Utara, dan Rusia, populasi yang menyusut dan menua, serta dampak perubahan iklim terhadap negara.

"Publik akan menilai Ishiba berdasarkan cara ia menangani skandal politik dan apa yang ia tawarkan sebagai solusi bagi perekonomian," kata Murakami. "Namun, jika pemilihan umum tidak berjalan dengan baik, maka tidak dapat dihindari bahwa dia akan disalahkan."

Perpecahan di tubuh LDP?

Go Ito, profesor politik di Universitas Meiji Tokyo, setuju bahwa merehabilitasi partai dan kesejahteraan ekonomi publik akan menjadi faktor penentu dalam pemungutan suara mendatang. Menurutnya, kegagalan LDP pada 27 Oktober dapat menjadi salah satu peristiwa terpenting dalam politik Jepang sejak berakhirnya Perang Dunia II.

"Setelah kekalahannya dalam pemilihan ketua umum partai, saya tidak yakin Takaichi akan mendapat cukup dukungan untuk menggantikan Ishiba secepat ini," katanya. "Sebaliknya, dia mungkin memilih untuk meninggalkan LDP dan membentuk partai ultra-konservatifnya sendiri, dengan membawa serta banyak anggota LDP bersamanya.

"Itu akan menjadikan LDP di bawah Ishiba sebagai pemerintahan minoritas dan dia harus bernegosiasi dengan partai lain untuk meloloskan undang-undang apa pun," katanya kepada DW.

LDP telah berkuasa hampir tanpa jeda sejak 1955, ketika partai itu dibentuk melalui penggabungan dua partai konservatif, tetapi Ishiba menghadapi tugas yang sulit dalam menyatukan para anggotanya dan, berpotensi, menghentikannya dari perpecahan.

BERITA REKOMENDASI

Didaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas