Laksanakan Instruksi Putin, Rusia Mulai Evakuasi Warganya dari Lebanon dengan Penerbangan Khusus
Sekitar 60 orang diperkirakan tiba di Rusia dari Lebanon setelah dievakuasi atas perintah Putin.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mulai mengevakuasi warganya dari Lebanon, Kamis (3/10/2024).
Menteri Darurat Rusia, Alexander Kurenkov, mengatakan sebuah penerbangan khusus meninggalkan Beirut bersama anggota keluarga diplomat Rusia.
Sekitar 60 orang diperkirakan tiba di Rusia dari Lebanon pada hari Kamis.
“Evakuasi dilakukan atas instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin,” ungkap Kementerian Situasi Darurat, Kamis, dikutip dari Al Jazeera.
Rusia sebelumnya juga sering membantu mengevakuasi warga negara dari bekas negara Republik Soviet lainnya dalam situasi seperti itu.
Rusia Kirim 33 Ton Bantuan ke Lebanon
Sementara itu, Rusia mengatakan pihaknya telah mengirim 33 ton bantuan kemanusiaan ke Lebanon, Kamis.
Pesawat khusus Il-76 membawa 33 ton bantuan kemanusiaan seperti yang diarahkan oleh Presiden Vladimir Putin dan Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov, kata pernyataan Kementerian Situasi Darurat.
Pernyataan itu mengatakan bantuan tersebut meliputi makanan, barang-barang penting, obat-obatan, dan pembangkit listrik portabel.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan, hingga fajar pada hari Kamis, pasukan Israel melakukan 17 serangan udara di Beirut dan salah satu pinggiran selatannya.
Diberitakan Anadolu Agency, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di seluruh Lebanon yang telah menewaskan lebih dari 1.100 korban dan melukai lebih dari 3.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Baca juga: Pakar Yordania Ungkap Adanya Larangan Memotret Area Serangan Iran di Israel
Pemimpin tertinggi kelompok Hizbullah di Lebanon tewas dalam serangan Israel, termasuk pemimpinnya Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.700 orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Update Perang Israel-Hamas
Hizbullah mengatakan pihaknya telah meledakkan bom terhadap pasukan Israel yang berusaha memasuki desa Maroun al-Ras di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan udara baru di Beirut.