Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takut Netanyahu Kalah Perang, Ketua DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom Tambahan ke Israel

Ketua DPR AS mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat pengiriman senjata perang ke Israel, pasca Iran menembakan ratusan rudal.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Takut Netanyahu Kalah Perang, Ketua DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom Tambahan ke Israel
Al Arabiya
Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat pengiriman senjata perang ke Israel, lantaran desakan ini yang membuat DPR AS khawatir bila Israel akan mengalami ancaman serius di tengah perang yang meluas. 

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat pengiriman senjata perang ke Israel, pasca Iran menembakkan ratusan rudal ke situs-situs penting negara zionis itu.

Adapun daftar senjata yang diusulkan untuk dikirim ke Israel di antaranya termasuk bom seberat 2.000 pon (907 kg) yang telah ditahan selama berbulan-bulan karena masalah hak asasi manusia.

"Saya mendesak Anda untuk bertindak hari ini guna memastikan semua pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom seberat 2.000 pon, dipercepat untuk mendukung sekutu kita," kata Perwakilan Michael McCaul dalam surat yang dikirim ke Biden, mengutip Al Arabiya.

McCaul, yang meninjau semua penjualan senjata asing dalam jumlah besar di AS dalam posisinya sebagai ketua komite, mengaku ada lebih dari 10 rencana penjualan senjata lainnya ke Israel yang masih tertahan karena masalah perizinan.

Penahanan ini yang membuat McCaul khawatir apabila Israel akan mengalami ancaman serius di tengah perang yang meluas.

Terlebih, baru-baru ini, Iran dilaporkan membombardir 180 rudal balistik dengan pangkalan militer Israel dan situs-situs penting Zionis.

"Bom-bom itu diperlukan secara operasional karena musuh-musuh Israel, termasuk Hamas dan Hizbullah. Saya meminta Anda untuk mengizinkan senjata-senjata ini, yang siap dikirim, untuk segera dikirim ke Israel," tulis McCaul.

BERITA REKOMENDASI

Hingga sejauh ini McCaul tak membocorkan jenis bom apa yang nantinya akan dikirim AS ke Israel.

Namun, menurut informasi yang beredar bom hadiah AS, satu bom dengan berat 2.000 pon dapat merobek beton dan logam tebal, menciptakan radius ledakan yang luas.

AS Nyatakan Dukungan Penuh ke Israel

Merespons serangan yang dilakukan militan sayap kanan Iran IRGC, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden perintahkan militernya untuk  membantu menembak jatuh rudal Iran.

Baca juga: Warga Yordania Meradang, Desak Pemerintahnya Tak Tembak Jatuh Rudal Iran yang Masuk ke Israel

Tak tanggung-tanggung, dalam jumpa pers Pentagon, pejabat senior Gedung Putih Mayor Jenderal Patrick Ryder mengatakan, dua kapal perusak Angkatan Laut AS dikerahkan untuk menembakkan pencegat ke rudal-rudal Iran.

Tidak disebut lebih lanjut jumlah rudal yang berhasil ditembak jatuh. Namun Gedung Putih menyebut, serangan rudal Iran itu telah "dikalahkan dan tidak efektif".

"Kapal penghancur Angkatan Laut AS bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan (rudal) pencegat untuk menembak jatuh rudal-rudal yang datang," ucap penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengutip BBC International.

"Serangan itu tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif. Dan ini merupakan bukti kemampuan militer Israel dan militer AS," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jake Sullivan, mengatakan Iran akan segera mendapat konsekuensi berat akibat serangan yang dilakukan ke Israel.

 Sejauh ini Sullivan tidak merinci konsekuensi apa saja yang akan diterima Iran imbas serangan tersebut. Namun, ia berjanji  akan membantu Israel melakukan serangan balasan kepada Iran.

“Akan ada konsekuensi berat bagi Iran setelah serangan rudalnya terhadap Israel. AS akan bekerja sama dengan Israel untuk membalas Iran,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dikutip dari Times of Israel.

Amerika Pemasok Utama Senjata Israel

Selama puluhan tahun, Amerika Serikat (AS) diketahui menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya. 

Untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.

Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta  dolar atau setara Rp5 triliun.

Baca juga: Pertama Kalinya, Irak Serang Israel Pakai Pesawat Canggih, Kecepatan Tinggi Mampu Tembus Iron Dome

Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.

AS mengeklaim, penjualan peluru tank kepada Israel merupakan bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.

Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut.

Mereka menyebut, tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas