Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Yordania Meradang, Desak Pemerintahnya Tak Tembak Jatuh Rudal Iran yang Masuk ke Israel

Warga Yordania menyatakan kemarahannya atas partisipasi pemerintah mereka dalam menghentikan serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran ke Israel

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Warga Yordania Meradang, Desak Pemerintahnya Tak Tembak Jatuh Rudal Iran yang Masuk ke Israel
ypa/tangkap layar
Warga Yordania berpartisipasi dalam aksi protes besar-besaran pasca pemerintahannya menembak jatuh rudal Iran. Mereka menuding tindakan pemerintah sebagai upaya pembelaan terhadap Israel selaku sekutu terdekatnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Yordania menyatakan kemarahannya atas partisipasi pemerintah mereka dalam menghentikan serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel.

Aksi protes dilakukan warga Yordania setelah Angkatan Udara Kerajaan Yordania ikut membantu Israel, menembak jatuh ratusan rudal Iran yang menargetkan situs-situs penting Israel.

Iran diketahui menembakkan sedikitnya 180 rudal ke Israel pada Selasa malam, hingga rudal-rudal tersebut menerangi langit di atas Tel Aviv dan Yerusalem sebelum suara ledakan besar yang memekakkan telinga terdengar.

Namun langkah pemerintah Yordania yang membantu Israel menangkis serangan Iran, memantik amarah warga di negara tersebut.

Pihak berwenang Yordania  banjir kritik negatif pasca pemerintah mengonfirmasi bahwa pasukannya telah menjatuhkan rudal Iran yang menargetkan Israel pada malam sebelumnya.

Adalah Iyad Al Rantsis, salah satu warga Yordania yang menentang keras upaya penembakan rudal Iran. Ia menegaskan tidak bisa menerima alasan militer menembak jatuh rudal Iran ke Israel dengan dalih untuk melindungi warga negaranya.

 "Jika Yordania adalah prioritas utama, mengapa terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan sendiri?" ujar Al Rantsis dilansir dari Middle East Eye (MEE).

BERITA REKOMENDASI

Komentar serupa juga dilontarkan Mohammed al-Absi, Partai Persatuan Demokratik Yordania. Ia mempertanyakan tujuan penembakan rudal Iran yang tidak menargetkan Yordania.

Dia juga menyayangkan warga Yordania yang harus menghadapi bahaya demi kepentingan Israel dan keamanan mereka.

“Rudal-rudal ini tidak menargetkan Yordania, jadi mengapa kita menembak jatuh mereka?” ujar  Mohammed al-Absi, Partai Persatuan Demokratik Yordania.

Baca juga: Presiden Iran Olok-Olok Pertahanan Zionis, Sebut Iron Dome Israel Lebih Rapuh daripada Kaca

"Lagipula, mengapa Yordania menghabiskan kekuatan dan ekonominya dengan menembak jatuh rudal yang tidak ditujukan padanya?" tambahnya.

Yordania Dituding Sekutu Israel

Tindakan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan pemerintah Yordania, pada April lalu pemerintah juga diprotes warga yang murka karena negara itu ikut menembak jatuh rudal Iran yang menargetkan Israel.

Saat itu, warga mengamuk karena pemerintah dinilai lebih membantu Israel daripada warga Gaza, Palestina, yang digempur habis-habisan oleh pasukan Zionis.

Banyak warga Yordania yang mengungkapkan kemarahannya di media sosial.

"Raja Abdullah II melindungi Israel dari pesawat nirawak Iran, semuanya baik-baik saja. Namun, dia tidak dapat melindungi Tepi Barat," kata Walid al-Jama'iye, seorang pengguna X, dikutip New Arab.

Penggambaran Yordania sebagai sekutu dan pelindung Israel juga membuat marah banyak masyarakat di Amman.

Mereka menuding tindakan pemerintah Yordania sebagai upaya pembelaan terhadap Israel selaku sekutu terdekatnya, mengingat sejak  tahun 1994 dan kedua negara itu diketahui bekerja sama dalam berbagai masalah keamanan regional yang melampaui pendudukan Palestina.

Lamis Andoni, seorang analis dan komentator urusan Timur Tengah dan Palestina, juga menuduh Yordania sebagai sekutu dekat Israel.

Menurutnya Yordania dipaksa untuk campur tangan membantu Israel di bawah tekanan Amerika, ini lantaran Yordania adalah penerima bantuan AS yang rutin bekerja sama dengan Washington.

"Amerika bermaksud menyeret Yordania agar berpartisipasi penuh dalam membela Israel dalam aliansi Barat. Ini secara resmi telah menarik Yordania untuk membela Israel," kata Andoni.

Pemerintah Yordania Buka Suara

Menanggapi tudingan miring yang ditujukan untuk pemerintahannya, pemerintah pusat menjelaskan  bahwa penembakan rudal dan pesawat tak berawak Iran karena dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan.

Oleh karenanya pemerintah kerajaan berhak menembak rudal Iran yang dianggap berpotensi membahayakan negara.

"Rudal-rudal ini melintasi wilayah udara Yordania tanpa koordinasi atau pemberitahuan kepada kerajaan, dan kami adalah negara berdaulat," kata Nidal Abu Zeid, seorang pakar militer dan analis politik, kepada MEE.

"Rudal yang jatuh di Yordania adalah selongsong rudal, bukan hulu ledak peledak, dan ini berarti bahwa sistem pertahanan udara menangani rudal yang meledak di udara," katanya.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas