Analisis: Israel Mungkin Tak Mampu Hancurkan Situs Nuklir Iran Sendirian
Pakar berpendapat Israel tidak akan bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran sendirian tanpa bantuan Amerika.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Harga minyak naik untuk hari keempat pada hari Jumat (4/10/2024), didorong oleh spekulasi bahwa konflik yang berkembang dapat membatasi produksi.
Minyak mentah Brent naik sebanyak 1,8 persen pada hari Jumat, dan minyak mentah AS naik 0,6 persen menjadi $74,20, menurut Reuters.
Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dapat menimbulkan konsekuensi yang jauh lebih buruk, termasuk Iran yang berlomba-lomba membangun senjata nuklir.
Tantangan Israel Jika Ingin Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Israel juga harus mengatasi berbagai kendala jika ingin mengoordinasikan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran.
Kendala pertama yaitu jarak.
Seperti yang dicatat oleh Financial Times, terdapat jarak lebih dari 1.600 km antara Israel dan pangkalan nuklir utama Iran.
Hal itu juga akan membutuhkan sumber daya yang signifikan, yakni sekitar 100 pesawat, menurut laporan tahun 2012 oleh US Congressional Research Service.
Jumlah itu setara dengan hampir sepertiga dari 340 pesawat tempur Israel.
Selain itu, situs nuklir Iran merupakan target yang menakutkan, tersebar di berbagai lokasi.
Beberapa lokasi yang paling sensitif berada di bunker bawah tanah yang dijaga ketat.
Menargetkan fasilitas bawah tanah utama di Fordow dan Natanz akan memerlukan penggunaan Penetrator Ordnance Besar GBU-57A/B milik AS yang mampu menghancurkan bunker, tulis para ahli di Bulletin of the Atomic Scientists pada bulan Oktober.
Baca juga: 3 Sumber Energi Israel Terancam Dihancurkan Iran, Petinggi IRGC Tegas Peringatkan Netanyahu
Serangan seperti itu juga akan memerlukan penetralan sistem pertahanan udara dan lokasi yang dapat digunakan Iran untuk membalas.
"Israel sendiri dapat menimbulkan kerusakan serius pada fasilitas nuklir Iran, tetapi mungkin tidak dapat menghancurkan yang terkubur paling dalam tanpa bantuan AS," kata Matthew Savill, direktur ilmu militer di Royal United Services Institute di London, kepada Business Insider.
Panglima Angkatan Darat Iran Peringatkan Israel agar Tidak Melakukan Kejahatan Lebih Lanjut
Sementara itu, Panglima Angkatan Darat Iran mengatakan bahwa negaranya akan memberikan respons yang lebih kuat dan lebih merusak terhadap Israel jika Israel melakukan kesalahan dengan bereaksi terhadap operasi balasan Iran baru-baru ini.